SWEEPI - 05

526 87 17
                                    

Spicy food - SWEETIE PIE

Kesimpulan hari ini Hazel senang, sebab mendapat kesempatan pulang lepas dari pengawasan sang Ikik. Lumayan lama ia mewanti-wanti acara 'hungry hot spicy Acel' terlaksana. Yup, acara makan pedas miliknya sendiri.

Bersama Rizki 'kan bisa?

Hazel tegaskan ya, Rizki paling tidak menyukai acara makan-makan pedas yang Hazel lakukan. Kalau-kalau acara hungry hot spicy Acel lulus sensor, lantas wajah Hazel mendadak terkenal tertimbun berjuta-juta uang, maka Rizki disana menjadi salah satu penonton pemberi rating terendah. Minus seratus kalau bisa. Bangkrut saja jangan pernah tayang lagi.

Senyum yang terukir bersama kedua pipi merah menggantung itu terlihat tidak pernah luntur selepas bel sekolah berdentang.

Bagaimana ya Hazel menjelaskan, intinya senang, senang, senang, seperti kamu diberi ponsel baru Iphong keluaran terbaru. Mendadak pula. Senangnya sampai membuat mabuk kepayang.

"Ikik mainnya harus semangat!"

Rizki menoleh, "iya. Kamu langsung pulang 'kan? aku gak temani kamu dulu. Gak papa?"

Si pacar Rizki menjadi heboh sendiri, "wooo ho ho, jelas nggak papa dong. Hazel sudah besar gini kok. Sudah nggak ngompol, sudah bisa mandi sendiri." ujarnya seraya tersenyum lebar.

Rizki menatap Hazel aneh, "tumben, semangat banget?"

Wah, alarm merah! Jangan sampai Rizki menyadari gelagatnya. Hazel mengerjap mata pura-pura bingung, "ya terus, aku harus cemberut gitu?" katanya sambil manyun.

"Bukan gitu. Maksud aku, kamu lebih semangat gak seperti biasa."

"Seneng karna gak pulang sama aku?" lanjut Rizki. Yang di tanya buru-buru menggeleng tidak membenarkan, namun ada udang di balik batu. "Ih kok ngomong gitu? ya udah deh aku diem."

Rizki tergelak, ia mengusak-usak surai hitam Hazel gemas. "Bercanda mbul. Gih pulang, hati-hati di jalan. Aku ke lapangan dulu anak-anak udah ngumpul tuh."

Melambai kencang sebab semangat sudah tidak bisa di bendung lagi Hazel cepat-cepat berjalan ke arah parkiran dimana Rossa berada. Pacar Rizki itu sengaja mengajak Rossa, agar tidak terlihat menjomblo katanya. Padahal pacar sedang bermain futsal.

"Yuk." Hazel menggandeng tangan Rossa.

"Yakin nih?"

Rossa ragu, ia hafal bagaimana tabiat Rizki saat tahu pacarnya kerap keras kepala. Bukan sekali dua kali saja dirinya dijadikan tameng oleh si kecil Hazel, tapi berkali-kali. Kemarahan Rizki tidak dapat di abaikan begitu saja tatkala telah meledak.

"Iya lah. Aku udah dari lama pengen banget tahu, Rossa kenapa sih?"

"Masalahnya Cel, lo tahu sendiri Rizki kalau marah gimana. Masih aja ngebandel."

Walaupun senang, resah juga menemani pikiran Hazel. Ia tahu, sangat jelas. Mengenal Rizki dari abad duduk di bangku sekolah dasar, gadis itu tahu betul seperti apa perangai putra bunda Kris.

Kepala si lebih kecil sedikit tertunduk, "tapi 'kan aku pengen." cicitan ciliknya membuat Rossa tak tega. Lagipula sejak kapan sih Rossa tega dengan Hazel? nyaris tidak pernah.

"Ya udah ayo. Tapi nanti kalo ada urusan sama pacar galak lo, gue ogah ikut-ikut."

Rizki tak pernah melarang Hazel memakan jajanan pedas. Hanya saja laki-laki itu tak menyukai kebiasaan Hazel yang selalu membeli makanan tidak sehat tanpa tahu batasan. Kalau selalu di manja, Hazel mana pernah bisa menuruti permintaannya.

SWEETIE PIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang