1.) karena kamu

9.9K 439 3
                                    

" Lex kita putus" ucap gadis dengan kucir 2 dengan mata menyorot sendu.

Sedangkan lelaki yang gadis itu sebut Lex itu langsung menatap nya dengan tajam.

" Lex, ririn capek kenapa Alex selalu egois ingin semua yang Alex mau di turuti Ririn.

tapi apa pernah Alex sebaliknya ? enggak kan , Ririn juga capek jadi bahan Bullyan kakak kelas .

-bahkan Alex GK pernah nolong Arin, dan Arin semakin yakin Arin GK jauh beda dari pembantunya Alex "

Si gadis yang menyebutnya Ririn atau Arin mengeluarkan sebuah kotak ukuran sedang, dan meletakkan nya di depan Alex yang menahan mati Matian air matanya dengan wajah sedingin es.

" Terimakasih" setelah itu Arin pergi jauh keluar dari taman sekolah dengan berlari.

Alex William laki-laki yang terkenal dengan paras tampan nya dengan wajah sedingin es , kini menangis dengan menggenggam kotak sedang yang Arin kembalikan, ia merasa sangat bersalah pada gadis yang sudah mengeluarkan nya dari kegelapan yang dalam.

gadis yang menghapus rasa kesepiannya dan gadis yang memberinya banyak kasih sayang.

Andai saja ia bisa menghapus rasa gensi nya.

Andai saja ia bisa membalas apa yang Arin berikan padanya.

Andai saja ia bisa melindunginya.

Andai saja tadi ia mencegah ia pergi mencekal tangannya dan memeluk nya dan mengucapkan kata penenang.

Andai saja.....

Terlambat

Sudah terlambat

Semua selesai

Gadis yang selama ini menarik nya menuju cahaya yang terang, dan menyenangkan, pergi karena dirinya sendiri yang terlalu membesar-besarkan rasa gengsi nya.

Anastasya Arin gadis imut nan polos yang berhasil membuat Alex tertarik sudah pergi ,dan mungkin tak akan kembali lagi kepangkuan Alex lagi.

Sedangkan Arin gadis imut yang menjadi sebab Alex menangis. sekarang sedang berjoget ria di tempat karaoke, seakan tak ada beban masalah lagi di pundaknya. jujur saja Arin sangat lega bebas dari Alex.

Ini karena sebenarnya ia tidak mencintai Alex tapi ,bukan berarti ia memanfaatkan Alex.

ia merasa kasian pada Alex yang selalu terlihat dingin, namun matanya selalu menyiratkan kesepian dan kekosongan.

Hal itu membuat Arin mencoba untuk membantu Alex setidaknya untuk tersenyum ,dan hingga tiba Alex menyatakan cinta dan ia berpacaran.

Arin kira cinta datang kerena terbiasa namun ia salah ,tak ada satu alasan satupun yang bisa membuatnya jatuh cinta pada Alex, karena Alex yang terlalu dingin.

Selain itu hanya penderitaan yang ia dapatkan. dari pembullyan hingga pelecehan yang di dapatkan,dengan tekad yang kuat arin memutuskan untuk pergi dan menyerah.

kini ia bebas, tak di pungkiri Arin sangat lega ia yakin Alex akan mendapatkan yang lebih baik darinya. mengingat banyak hal yang membuat nya terlihat sempurna.

" Tuhan terimakasih berkat Tuhan Arin GK tersiksa lagi" teriaknya di dalam ruangan mungkin jika ia mengucapkan hal itu di luar ia akan di kira gila mungkin.

Hingga dering telfon memutuskan acara karaoke nya.

" Ririn cepet pulang 3 jam lagi kita berangkat"

" Astaga Arin lupa"

" Ish dasar kebiasaan cepat kakak tunggu"

" Siap dadah kakak"

Tut

Panggilan terputus Arin .

Tanpa berlama lama ia bergegas pergi karena hari ini ia akan pergi dari negara ini. karena, perintah dari orang tuanya yang sangat merindukan nya dan ia akan menetap di new York hingga waktu yang tak bisa di tentukan.

" Dadah Jakarta Arin pasti rindu kalian" Arin menatap sekitarnya dan pergi setelah nya.

5 tahun kemudian.

" Yang kanan mana suaranya" sebuah tetoskop melayang di jadikan sebuah mic

" Hiiya" sautan lebih heboh menyaut pada arah depan mejadoket

" Yang kiri mana suaranya?!!"kaliini lebih keras

" Hyaa"

" Mari kita goyang hobah azek"

Kini terlihat 5 gadis yang sedang menggelar konser dadak dengan artis jadi jadian dengan jas dokter menyampir di pinggangnya ,tetoskop di jadikan mikrofon untuknya.

Keempat gadis lain juga tak kalah heboh ada yang memutar² kepalanya dengan bokong yang terus bergoyang , ada yang hanya menggerakkan kedua jempolnya namun mimik wajah yang tampak menikmati, bahkan ada juga yang memutar tubuhnya atau kerap di sebut salto.

Hingga suara dobrakan pintu mambuat mereka menghentikan itu sementara.

" Kalian!!!! Sempat ² nya seperti ini di rumah sakit dan kalian iren, Shanti, Rena, Dora pasien kalian sudah menunggu lama" sentak kepala dokter dengan wajah yang memerah .

Bagaimana tidak? Di saat pasien gangguan jiwa membutuhkan ketenangan dokter yang bertugas menenangkan justru mengacaukan.

Tanpa basa basi mereka langsung berlari terbirit-birit meninggalkan gadis penyanyi yang menyengir sopan pada sang atasan yang di balas dengan lirikan tajam.

" Dan kamu dokter baru jangan macam², sekarang ayo ikut saya kamu kerjakan pekerjaan mu" Sang atasan langsung menyeret Gadis penyanyi ke arah pasien pertamanya .

Sedangkan di sisi lain.

Di sebuah kamar terlihat berantakan dengan foto yang sudah berkerut dipeluk seorang lelaki dengan erat air matanya turun dengan deras terkadang tiba tiba ia mengamuk , menangis ,bahkan tertawa secara tiba².

ruangan ini di jaga ketat oleh banyak bodyguard, karena ini adalah ruangan anak pengusaha ternama yang banyak di incar banyak orang dan musuh jangan lupa, ia adalah anak tunggal keluarga tersohor.

" Kembali, jangan pergi " gumaman itu selalu terdengar di bibir pucatnya ,tubuhnya sangat kurus , kantung matanya sangat tebal ,bekas suntikan obat penenang juga membekas dengan jelas hampir di seluruh lengannya.

Suara pintu terbuka tidak membuat atensi lelaki itu beralih ia seakan tidak peduli apa yang ada di sekitarnya.

Masuk dua dokter dengan jenis kelamin berbeda mendekat ke arah pasien.

" Ini adalah pasien pertama mu arin namanya alex Wiliam anak Xavier William dia memiliki gangguan jiwa di karenakan ,trauma yang berat hal itu makin di perberat saat ia kehilangan kekasihnya" sang dokter lelaki menyerahkan sebuah map berisi data diri pasien dengan Suara lirih, agar tak mengganggu pasiennya.

Yah dokter penyanyi tadi adalah Anastasya Arin yang kini menjadi dokter spesialis kejiwaan atau psikiater , ia tumbuh menjadi gadis yang hiperaktif dan humoris wajahnya juga masih sama masih tampak imut. Walau seperti itu ia memiliki title dokter psikiater termuda dan memiliki kemampuan cukup mumpuni .

Sang gadis berfikir sebentar sepertinya nama ini tak asing.

" Baik ada yg mau di tanyakan?" Sang dokter kepala kembali berbisik.

"Tidak pak terimakasih"

Sang kepala dokter tersenyum lembut ," walau kamu baru kami percaya pada mu ,saya tau kemampuan kamu, karena ini saya percaya pada mu" sang kepala dokter menepuk sebentar pundak Arin dan melenggang pergi.

Dengan perlahan Arin mendekati pasien pertamanya.

" Hallo selamat pagi tuan perkenalkan nama saya Anastasya Arin dokter baru tuan"

Deg.

Sang pasien langsung menoleh dan terbelalak.

Hal itu juga terjadi pada Arin yang terkejut bukan main.

Dengan tiba² pasien lelaki itu berlari dan memeluk Arin dengan erat sangat erat ,ia menangis dengan kencang.

Arin membeku ia masih tak percaya apakah benar pasien pertama nya ini mantan pacarnya? .

this all comes from youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang