Arin termenung setelah mengetahui fakta itu membuat ia bergidik ngeri .
Yah nasib pegawai baru.
Masih terkejut akan hal yang datang tiba².
Hingga suara alarm memecahkan renungannya.
Pukul 3 sore.
Masih cukup lama menuju jam pulang Arin.
Arin menekan tombol telfon pada smartphone nya.
Arin butuh pelampiasan sekarang.
" Hallo"
"Mom"
" Oh baby how are you ? Fine?"
" Mom i am not baby" Arin merengek kesal , umur nya sudah hampir 23 dia bukan bayi lagi.
Dari sebrang sana suara pria paruh baya menyaut akan perkataan Arin , dan hal itu sangat membuatnya kesal .
" Kamu tetep bayi Arin"
" Terserah". Jika orang tua Arin melihat wajah kesal Atin mungkin mereka akan meldek habis habisan.
Kekehan kedua orang tua Arin terdengar jelas pada panggilan telfon .
Bagi mereka Arin tetaplah bayi sampai kapanpun , sejujurnya mereka khawatir akan keadaan Arin sekarang ,menurut mata mata yang mereka kirim anak manisnya sedang tidak baik baik saja.
Awalnya mereka ingin langsung menghampiri Arin dan mengurus resign putri kesayangannya itu ,namun rupanya ada yang lebih dulu bertindak apa yang menimpa Arin .
Menarik .
" Bagaimana lancar hari pertama baby"
" Not bad mom"
Sejenak Arin terdiam.
Haruskah ia mengeluh pada orang tuanya.
"Dady mommy kalau Arin gila jangan tinggalin Arin ya?" Arin hanya bercanda namun jawaban orang tua Arin , membuat nya tersentuh.
" Hey your mouth, forever and never daddy and mommy GK akan. Tinggalin Arin ok?,your stroger baby".
" Thank you mo-"
Suara bel darurat pasien tiba tiba berbunyi tepat pada ruang Arin.
Dengan cekatan ia langsung mematikan telfonnya tanpa tau bahwa orang tuanya menahan kesal, ia masih merindukan anaknya right.
Dengan cepat ia berlari menuju ruang pasien darurat sekarang.
Sedangkan di sisi lain.
Alex tersenyum miring
Setelah kejadian tadi ia memilliki sebuah ide yang akan membuat mantan kekasihnya tak akan jauh darinya.
Perlahan ia turun dari ranjang ,matanya menelisik kamar pasien nya dengan teliti.
Dengan hitungan.
1
2
3
Brak
Prank
Ctar
" Arin jangan pergi!!"
Semua barang mudah pecah pada kamar Alex , ia banting dan terus berteriak.
Hingga perawat dan bodyguard yang akan menenangkan Alex seketika panik .
Alex mengambil sebuah serpihan kaca dan mendekat kan nya pada Urat nadinya.
Ia berteriak dengan keras.
" Arin kembali!!!"
Hingga tanpa mereka sadari alex tersenyum dengan tipis saat seorang perawat menekan tombol darurat yang secara langsung terhubung pada Arin.
" Tuan cukup tolong turun kan turunkan" seorang perawat dengan nama alisya dengan gugup menenangkan Alex, yang saat ini sudah berada di titik akan merugikan rumah sakit.
Jika berhasil urat nadinya teriris Alex akan mati .
Jika Alex mati ?.
Ia akan di pecat karena kelalainya.
Tidak lucu rasanya ia baru menjadi perawat baru namun tiba² di pecat.
Cklek
Pintu ruangan Alex terbuka.
Senyum Alex mengembang ketika sebuah tangan wanita terlihat saat membuka pintu .
" Maaf saya terlambat" dokter itu langsung mendekat pada Alex.
Namun expetasi Alex terlalu tinggi.
" Dokter iren cepat saya takut jika tuan muda terjadi apa²" bodyguard itu melapor dengan gelisah.
Bukan ini mau Alex.
Iya ingin bidadari nya.
Namun mengapa yang datang nenek sihir?.
Iren tersenyum miring , ia tidak bodoh tentang ini semua sudah iren perkiraan.
Flashback
"Jadi gimana?" Dora memecahkan mereka.
Mereka sangat marah akan kenyataan tadi.
Mereka pernah mendengar cerita kelam dari Arin yang menjadi sumber trauma Arin.
Yaitu mantan kekasihnya.
Namun mereka tak mengira bahwa mantan tersebut adalah Alex.
Shinta menatap mereka dengan serius.
" Gimana kalau kita pindah tugas untuk ngurus Alex."
Ketiga kating yang lain berfikir keras.
Bukannya tidak mau namun hal ini memiliki banyak konsekuensi yang membahayakan mereka.
" Gue yang akan ambil alih ini"
Semua mata tertuju pada iren mereka sangat tau hal ini sangat sepele untuknya.
"Baik dengan ini kita nyatakan kita bikin Alex menderita mulai dari sekarang." Rene tersenyum dingin .
Inilah sisi asli kakak tingkat Arin , beringas dan kejam .
Malang sekali kamu Arin ,di kelilingi oleh banyak orang gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
this all comes from you
Teen Fiction" Hallo selamat pagi tuan perkenalkan nama saya Anastasya Arin dokter baru tuan" Sang pasien langsung menoleh dan terbelalak. Hal itu juga terjadi pada Arin yang terkejut bukan main. Dengan tiba² pasien lelaki itu berlari dan memeluk Arin dengan er...