11.) kenyataan

1.2K 66 4
                                    


Arin terdiam sejenak.

" jangan macem macem sama alex kak" sorotan matanya yang ia buat seram,walaupun tidak ada kesan seramnya sama sekali.

Arlan tertawa,enak saja si alex banyak mendapatkan perhatian adiknya .dan sekarang tinggal pembelaan yang lelaki itu dapat.

Cih ,sangat a***ng.

"Kenapa?masih cinta?"nada jahil dari arlan membuat arin mendengus kencang.

Tapi di balik nada jahilnya, terdapat hatinya yang cemburu karena adik tersayang nya lebih perhatian dengan laki-laki lain .

" kakak mau rumah sakit atau kuburan?"arin menunjukan kedua tangannya yang mungil dengan wajah garangnya.

"Ih takut~" arlan memberhentikan mobilnya tepat di depan mansion, ia melepaskan seltbet arin dan dia.

Dengan perlahan ia mengambil dery dari pelukan arin.

Arin terlanjur kesal tak di tanggapi ketika tangannya akan mencubit arlan, dengan sigap arlan menghindar.

"EITS TIDAK KENA!!" Dengan cepat arlan berlari keluar mobil dengan dery di gendongaya.

"Kakak jangan lari ya kak arlan!!!awas aja" arin ikut berlari di belakang arlan.

Di tengah aksi kejar kejaran mereka dery membuka matanya perlahan ,arlan yang mengatahui itu berlari lebih kencang.

" dery lari ada monster "

Bukannya menangis dery tertawa dengan ceria.

" awas kalian ya " arin berhenti sejenak dan melepas sepatunya dan berlari lagi dengan kencang.

Hingga suara wanita paruh baya menghentikan mereka.

" jangan lari lari ,ingat ya kalian udah tua!" ucapan itu membuat arin dan arlan berhadapan sebentar dan tertawa.

Yang benar saja jika arlan dan arin tua maka mommy mereka apa?.

Wanita paruh baya yang meneriaki arin dan arlan adalah zeline ibu kandung mereka,zeline terkenal dengan perancang senjata berbahaya.

perangainya yang keras dan kejam membuatnya banyak di segani ,namun tetapi di balik perangainya seperti itu zeline berusaha yang terbaik untuk menjadi orang tua yang berhasil dalam mendidik anaknya.

" kalau aku tua mommy apa dong " arin berucap dengan mimik muka mengejeknya.

Arlan berusaha keras menahan tawanya ,sedangkan dery hanya menatap mereka dengan bingung.

Plak

"Aduh mommy~" arin mengelus bokongnya yang dengan tidak berkeprikehewanan di tampar oleh sang mommy.

" haha kasian ~ deh lu hahaha-aduh mommy~" belum selesai ia menertawakan adiknya justru sekarang dirinya yang terkena.

" rasain tuh"Arin tersenyum mengejek pada Arlan.

Sedangkan Dery tertawa dengan girang melihat penderitaan kakak beradik itu.

" Hmn" suara bariton seorang pria paruh baya terdengar membuat Arin dan Arlan merinding seketika.

" Hehe pah " Arin takut jika nanti Daddy nya akan marah.

" Bagus ya masih ingat rumah" Daddy Arin menjewer kuping Arin .

" Aduh apun pah lagian papah mamah juga jarang di indo buat apa aku pulang ke rumah ini" arina hanya menggerlingkan matanya tak niat.

Alardo alderad seorang pengusaha berlian yang menguasai pasar internasional, siapa sangka di balik wajah tegas nan dingin nya akan luluh dengan kedua anaknya yang bagaikan tikus dan anjing.

Tidak ayah tidak ibu sama saja.

" Udah udah gak usah berantem ,Arin mandi sana habis itu kita makan bareng. Arlan kamu ikut mom and dad"
Perintah Elizabeth.

"Ok mom" dengan cepat Arin berlari menaiki tangga untuk kembali ke kamarnya.

" Bi tolong anterin Dery ke kamar aku ya bi?"

" Siap tuan muda"

                 _______&&&_______

Kini alex hanya terdiam di blankarnya matanya terlihat kosong. Tangannya tak berhenti meremas sebuah gelang perempuan yang selalu ada di pikirannya. Andai gadis itu tau semua perbuatannya pada sang gadis ada alasan di dalamnya.

Flashback on

" rex gawat arin di bully di wc " seorang laki laki dengan pakaian berantakan terlihat terengah sangat jelas sang laki laki itu panik.

Dengan wajah yang mengeras alex berlari dengan emosi yang memuncak. Sesampainya di depan kamar mandi perempuan,Tanpa pikir panjang ia masuk tanpa memperdulikan dirinya di anggap lancang.

Saat sampai salah satu bilik kamar mandi dengan jelas ia melihat arin sedang di tendang perutnya dengan keadaan sudah hilang kesadaran.

Tangan alex menarik kedua pembulyy itu hingga terbentur tembok bilik, dengan sigap alex menggendong arin pada punggungnya.

" Tunggu pelajaran dari gue" ucapan alex berhasil membuat kedua perempuan itu menengang.

Sehari setelah arin masuk kedalam rumah sakit , alex mendapat kabar lagi dari rekannya arin hampir di bunuh oleh pembunuh bayaran.

Namun saat ia akan kembali menjenguk arin sebuah fakta menghantam dirinya.

" semakin lo nyamperin arin, musuh musuh lu bakalan jadiin arin target kelemahan lo lex" ucapan antony teman sekaligus mata mata yang ia kirim untuk arin.

Flashback off

Hay dari sekian purnama akhirnya author come back laginih.

this all comes from youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang