9.

1.2K 210 27
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.

•••

Seperti biasa, ketika Alba membuka mata maka hanya akan ada perdebatan antara wanita dan laki laki yg sudah memiliki 2 anak.

Lelaki itu menghela nafas kasar lalu mengacak rambutnya, kepala yg pusing akibat perdebatan orang tua nya juga perasaan kesal yg sering kali datang ketika orang bangun tidur membuatnya ingin marah marah tapi tidak tau kepada siapa.

"Anjing emang." Gerutu Alba pelan.

Di sebrang sana yg entah berbeda berapa kilo meter, seorang remaja laki laki dengan nama Alby kardenska masih tertidur di bawah sarung yg ia jadikan sebagai selimut.

"Raja Kamu tidak sekolah?" Ujar Marko.

Alby hanya menggeliat di balik sarungnya, lelaki itu menyingkap sarungnya lalu duduk dengan wajah bantal andalan orang kalau bangun tidur.

"Hm?" Dengan mata yg masih terpejam lelaki itu menoleh ke arah jin yg sedang duduk di pinggir kasur.

"5 menit lagi ayahmu akan membangunkan mu raja." Kata Marko.

Alby mengangguk malas sambil menggaruk kepala belakangnya.

Tok ... Tok ...

"Aldi solat nak, sudah subuh." Dan benar saja 5 detik setelah ucapan Marko, ayah memanggil Alby.

"Iya ayah aku udah bangun." Ucap Alby dengan suara seraknya.

"Ayah tunggu di depan ya," Seru ayah.

"Iya ayah," Balas Alby.

Tak mau membuat ayahnya menunggu Alby bangkit dari duduknya dan segera mencuci muka, gosok gigi, dan setelahnya ia berwudhu.

Tak sampai 5 menit di dalam kamar mandi kini Alby sudah mulai memakai sarung Wadimor yg belum di buka di dalam lemari kayu nya, juga kopeah dan baju Koko yg menjadi pelengkap sholat subuh nya.

"Kau sangat tampan raja." Celetuk Marko.

"Jelas lah! Alby gitu loh," sahut Alby sombong. Marko hanya terkekeh kecil sambil menggelengkan kepalanya.

"Ikut ga? Eh Lo kepanasan gak sih kalo denger ayah ngaji Qur'an?"

"Tidak."

"Kan Lo jin masa gak panas?"

"Saya memang jin, tapi saya bukan pembenci yang kalau di benci malah kepanasan sendiri." Ujar Marko. Alby memelototkan matanya, mulutnya terbuka lebar dengan kedua tangan yg bertubrukan.

Prok .. prok .. prok

Dengan ekspresi alay nya Alby bertepuk tangan, sungguh manusia itu di buat kagum dengan ucapan si jin.

Marko lagi lagi di buat terkekeh oleh kelakuan raja nya. "Kau sangat Lebay raja."

"BERANI LO NGATAIN GUE LEBAY?!" pekik Alby.

Jedar!

Tidak ada hujan tapi ada petir, Marko meringis sambil mencengkram erat dadanya. Jin itu terduduk di lantai dengan kedua tangan yang menyatu meminta Ampunan kepada rajanya.

"M-maaf kan saya raja, ja-jangan hukum saya." Ucap Marko terbata bata.

Kenape si? Perasaan gue cuma bejanda aja. Batin Alby heran.

Jedar!!

Marko masih setia memegangi dadanya yg sakit seraya mendongak dan menatap rajanya dengan tatapan memohon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

This is Alby // On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang