4.

1.2K 175 28
                                    

Mm maaf cerita ini sedikit fantasi ya ...

Malam ini tepat jam 10 Alby merasa lapar, ia mengendap ngendap untuk keluar rumah dan GOSH! Ia berhasil dan kini lelaki tampan itu berjalan mencari makanan pinggir jalan dengan berbekal uang 10 ribu yg ia temui di saku seragam sekolah yg menggantung di belakang pintu.

Sudah jalan jauh tapi ia tetap tidak menemukan makanan, hei ini masih jam 10 tapi tidak ada pedagang?.apakah mereka tidak mau rezeki? Begitulah fikir Alby. Hingga matanya tidak sengaja melihat nenek nenek yg ingin menyebarkan.

Awalnya Alby tahu siapa tau itu mm nenek gayung? Tapi melihat nenek itu sangat kesulitan menyebrang akhirnya Alby bejalan ingin membantu, namun sepertinya telat nenek itu sudah menyebrang dan Alby melihat motor sport dengan kecepatan sedang melaju ugal ugalan Alby dengan kilat berlari untuk menyelamatkan Nenek itu dan HAP!

berhasil walaupun ia sedikit lecet karna goresan aspal tapi tak apa yg penting nenek itu dalam kondisi baik.

"Nenek gak apa apa?" Tanya Alby sambil membantu nenek itu duduk di trotoar.

"Makasih cu, sudah mau nolongin nenek, tapi tadi itu apa ya?"

Alby dapat menyimpulkan kalau nenek itu buta, ah ia jadi ingat perkataan ayah tadi sore.

"Nenek mm maaf nenek tidak bisa melihat?" Tanya Alby ragu.

"Iya cu nenek buta"

"Maaf ya nek, untung tadi Alby Dateng nolongin nenek dari si kampreto itu! Tadi itu nenek hampir di tabrak sama motor yg lajunya kencang!" Alby menceritakan dengan antusias sedangkan nenek itu hanya tersenyum tipis, sepertinya ia menemukan orang yg tepat.

"Cuu" panggil nenek, Alby terdiam lalu menyahut. "Iya nek?."

"Tolong ambilkan dompet nenek di tas belakang, apa tas nya ada?"

"Ada nek, maaf nek Alby gak berani megang dompetnya nih Albi kasih tas nya aja"

Nenek itu tertawa membuat kulit nya yg sudah keriput semakin menciut.

"Kan nenek tidak bisa melihat cu" Alby menepuk keras jidatnya. "Hehe maaf nek Alby lupa, yaudah sini" Alby mengarahkan tangan nenek ke tas itu lalu membuka resletingnya dan membiarkan nenek meraba raba tas nya.

Dan ketika barangnya sudah ketemu nenek itu memberikannya kepada Alby. Sontak Albu membulatkan matanya.

Itu berlian biru yg harganya sangat sangat fantastis!

"Nek itu beneran berlian biru?" Tanya Alby.

"Iya, kamu mau?"

"Ah itu hak nenek, buat nenek aja tapi nanti Alby beli ya kalau Alby punya uang hehe" nenek itu terkekeh lalu menyodorkan kalung itu kepada Alby.

"Buat kamu saja, nenek tidak punya banyak kekuatan untuk menyimpan ini, nanti takut jatuh ke tangan orang yg salah," ujar nenek.

"Alby gak berani nek, Alby bisa megang amanah kalau itu hal kecil, dan berlian ini bukan hal kecil nek, nanti kalau hilang bagaimana?"

"Mau ikut nenek? Kita bicarakan ini di rumah nenek, jika di sini bisa aja terlihat oleh orang orang yg ambis harta"

"Tapi ini udah malam nek, nanti ayah nyariin Alby,"

"Gak papa sebentar aja nanti jam 11 kamu boleh pulang"

"Yaudah yuk nek" Alby memapah nenek hingga mereka tiba di gubuk kecil yg terlihat seperti saung.

Dan ketika nenek memencet tombol, itu semua berubah seperti mansion.

"Dari luar memang terlihat gubuk nak, tapi kalau di dalam ini sangat mewah! Suami nenek lah yg merancang ini dengan rekannya agar rumah kami tidak kemalingan" ujar nenek saat tau Alby yg tengah terpana dengan isi rumahnya.

This is Alby // On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang