"cukup dengar apa kata hatimu"
-arsen¤¤
Zana berhenti di depan ruang klub fotografi, masuk nggak ya? Pikirnya.
Kreekk..
Pintu yang tiba-tiba terbuka membuat zana terkejut hingga melangkah mundur tanpa keseimbangan. Ah tidak.
Brrakkkk.. Zana jatuh tepat dalam pelukan Leo. Sejenak terjadi kontak mata di antara keduanya.
"Ahh, sorry sorry." Leo yang reflek menangkap Zana segera melepaskan tangannya.
"Gapapa, thanks." Canggung sekali rasanya.
"Oh, ada apa ke sini? Mau ketemu orang ya?"
"Ini, gua mau balikin jaket lu." Zana menyodorkan jaket kepada Leo.
Leo mengangguk angguk faham. "Makasii."
"Sama sama, makasi juga waktu itu udah pinjamin gua. Duluan ya lee. Bye."
"Ah iya, byee zan." Saat ini juga, Leo ingin teriak sekencang kencangnya. Apa itu tadi? Ah ingin rasanya segera menceritakan pada Zeva.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Razaan yang sudah selesai berpose untuk pemotretan, kini memperhatikan Zeva di sebelahnya yang sedang berpose.
"Lu tau ga? Apa yang gua takutin saat ini?" Pertanyaan yang tiba tiba saja Razaan lontarkan dengan berbisik.
"Ya mana gua tau." Zeva berbalik berbisik tanpa menolehkan wajahnya.
"Takut nggak bisa main basket lagi."
"Ha?" Zeva tertegun.
"Pas gua main basket, rasanya tuh adem, pikiran gua kosong, gak ada yang perlu gua pikirin, beban gua juga gak berasa, gua bahagia bisa main basket."
Zeva menatap Razaan dalam, mata Razaan berbinar saat menceritakannya. Membuat perasaan Zeva tak keruan. Entah apa yang ia rasakan sekarang.
"Hahhh." Zeva menghela nafas kasar, lagi-lagi ia kembali mengingat kejadian semalam.
Kini otak Zeva di penuhi oleh pertanyaan. Kenapa Razaan cerita seperti itu? Beban apa yang di maksud razaan? Lalu kenapa Razaan harus takut akan dia berhenti bermain basket?
"Ahh stop mikirin razaan, masih pagi Zevaaa." Zeva menepuk dahinya pelan lalu beranjak pergi dari perpustakaan.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Para siswa menghela nafas lega dengan berakhirnya jam mata pelajaran matematika pagi ini.
"Oh iya sebentar, ibu ada pengumuman." Kini suasana menjadi menegangkan. Pengumuman apa itu? Apakah Bu Anny akan mengumumkan perwakilan sekolah untuk pekan sains yang di tunggu tunggu oleh mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZAAN [ON GOING]
Teen FictionRazaan Kei Agnibrata, anak bungsu dari pemilik sekolah terfavorit di kotanya plus anak dari pebisnis handal yang memiliki saham dimana mana. Hal itu membuatnya sangat dikenal oleh orang orang di sekitarnya. Namun semua yang terlihat baik dan nyaman...