'Sialan, bisa bisa nya gua keselek cuma gara gara Razaan?'
¤¤
"Zeva, kamu mama daftarkan les piano mulai besok, mama juga daftarkan kamu extrakulikuler seni di sekolah kamu." Ranya datang membawa segelas susu sebagai penutup malam Zeva.
"Yahh, maa. Kan Zeva udah bilang gak tertarik sama seni. Kenapa gak daftarin Zeva ke acara amal gitu di rumah sakit. Kan enak, Zeva bisa mulai belajar." Zeva membetulkan posisi duduknya menghadap Ranya.
"Itu kemauan papa kamu, mama cuma bisa ikutin Zeva. Sudah, kamu nurut aja sama Papa kamu. Ntar kena marah lagi, gak usah aneh aneh." Ranya tau betul dengan karakter sang anak.
"Iya deh." Zeva pasrah dengan kemauan sang papa untuk saat ini.
"Ya sudah, ini susunya di minum. Terus langsung tidur, taruh handphonenya."
"Iya ma."
▪︎▪︎▪︎▪︎
Zeva berjalan dengan sedikit risih karena tatapan para siswa di sepanjang koridor. Apa lagi kalau bukan karena gosip dia dekat dengan Heksa ataupun Razaan yang merupakan 'cowo papan atas' di sekolahnya. Ditambah lagi gosip tentang dirinya dan Gerald. Benar benar menguji kesabaran Zeva.
Kedatangan Lirey and the genk yang benar benar tidak di inginkan oleh Zeva.
"Hai, Zev." Sapa Lirey menyenggol bahu Zeva.
"Apaan sih?"
"Cuma mau ingetin, awas aja lo jatuh sama kak Heksa."
"Bacot!" Sahut Zeva.
"REYY, hati hati cowo lo dijaga. Kalo, ga.. hiiii." Kayla bergidik ngeri.
"Sorry, kalian kalau ga tau apa apa, mending diem." Zeva menatap tajam ketiga orang tersebut dan pergi meninggalkannya.
"SONGONG BANGET JADI ORANG." Teriak Lirey geram. Zeva berusaha menutup telinganya dari teriakan Lirey yang tidak bermanfaat itu.
"Oii, pagi pagi udah kesel aja." Kali ini Razaan yang menyenggol bahu Zeva.
"AARGGHH!"
"Apa?" Razaan terkejut dengan teriakan Zeva.
"GATAU, LO NGESELIN." Zeva berjalan cepat meninggalkan Razaan.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Razaan memasuki ruangannya dan kawan kawan dengan permen di mulutnya bak anak nakal.
"Dateng nih." Arnas menyenggol bahu Tevin yang sedang sibuk dengan konsol game di tangannya.
"Ohh gitu ya, ngikutin Zeva mulu sampe lupa sama kita." Tevin meletakkan kakinya di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZAAN [ON GOING]
Fiksi RemajaRazaan Kei Agnibrata, anak bungsu dari pemilik sekolah terfavorit di kotanya plus anak dari pebisnis handal yang memiliki saham dimana mana. Hal itu membuatnya sangat dikenal oleh orang orang di sekitarnya. Namun semua yang terlihat baik dan nyaman...