lagi lagi lo buat jantung gua ga keruan. Razaan Kei Agnibrata!
¤¤
"Coach, maaf. Tapi razaan gak bisa di hubungi." Dengan lesu Barel melapor.
'Zaan, lu kemana sih?'
"Ya sudah, kita harus fokus sekarang. Gak usah pikir razaan dulu. Ingat, main yang betul, kalian pasti bisa. Ini sudah final, tunjukkan yang terbaik." Coach Harris merangkul anak anak didiknya, memberi motivasi.
"Siap, coach."
"Okee, BALENCA BOYSS.." Doy meletakkan telapak tangannya ke depan.
Dengan penuh semangat, mereka semua menumpuk telapak tangan menjadi satu.
"FIGHTINGGGG."
Kini gedung ramai dengan sorak penonton. Pertandingan antara tim basket SMA Balenca dan tim basket SMA Makel akan segera dimulai. Kedua tim yang sangat terkenal di kota Malang ini akan memperebutkan sebuah piala yang bisa membawa mereka ke pertandingan Nasional lalu Internasional.
Pritttt.. Ronde pertama dimulai.
Dengan gesit Doy berhasil menguasai bola lalu mendribbling bola dengan percaya diri.
"Leggoooooo." Aldo berhasil menangkap bola lalu melewati semua lawan di depannya.
Step terakhir, Aldo mengoper bola pada Vaden yang berada di bawah ring. YAP. Dengan mulus bola memasuki ring. Tim Balen Boys memimpin pertandingan.
Ronde pertama mereka lewati dengan baik, Balen Boys masih memimpin skor dengan perbedaan tipis.
"Okee, kalian bagus. Saya yakin kita akan berhasil. Satu ronde lagi, semangattttt.." Coach Harris menepuk pundak Doy.
"Oke, fokus gais, kita harus pertahanin. Jangan sampai lepas." Doy memimpin.
"SIAPPP."
"YOO YOOO." Sorak Barel dengan semangat berkobar. Ia benar benar ingin memenangkan pertandingan ini dan menunjukkan betapa hebatnya dia pada sang kakak.
▪︎▪︎▪︎▪︎
Kepala Razaan di penuhi dengan pikiran. Dipandangnya seragam tim basket sekolahnya. Sungguh payah. Sampai saat ini pun, Razaan masih belum bisa membuat keputusan.
Tokk.. tokkk..
"Zaan, gua masuk ya." Kian muncul dari balik pintu.
Dilihatnya kamar sang adik yang sangat berantakan, tidak seperti biasanya. Buku dan kertas latihan soal berserakan dimana- mana. Sungguh terlihat bahwa semalam Razaan begadang menghabiskan kertas kertas berisi latihan soal itu.
Kian mengambil beberapa kertas tersebut. "Kenapa gak di beresin sih?"
Tidak ada jawaban. Razaan hanya diam berbaring membelakangi Kian.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZAAN [ON GOING]
Genç KurguRazaan Kei Agnibrata, anak bungsu dari pemilik sekolah terfavorit di kotanya plus anak dari pebisnis handal yang memiliki saham dimana mana. Hal itu membuatnya sangat dikenal oleh orang orang di sekitarnya. Namun semua yang terlihat baik dan nyaman...