Bagian 5 (InoShikaCho)

3.1K 210 5
                                    

Yamanaka.

"Otou-san. Aku merindukanm hiks," Isak Ino sambil memeluk ayahnya.

Inoichi membelai rambut putrinya sambil tersenyum. "Aku juga merindukanmu, Ino. Apakah kau bahagia?"

Ino mengangguk. Dia melepas pelukannya pada Inoichi. Ino mengelap air matanya. "Aku bahagia. Ada suami dan anakku disini. Mereka membuatku bahagia tou-san. Inojin, kemari."

Inojin mendekati ibu dan kakeknya. Dia menghambur ke pelukan kakeknya saati Inoichi memberi kode untuk memeluknya. Inojin terisak di pelukan kakeknya. Pelukan yang dia impikan sejak dulu.

"Aku menyayangimu kakek. Aku selalu ingin memelukmu," ucap Inojin di sela-sela tangisnya.

"Hahaha, kau mirip seperti Ino. Kau sangat manis."

"Aku laki-laki kakek," sentak Inojin. Dia melepas pelukannya pada Inoichi dengan wajah cemberut.

"Memangnya laki-laki tidak boleh manis, begitu?" Sai ikut berbicara setelah diam sejak tadi.

"Oyaji, ayolah."

"Eh kau ngambek, Inojin?" goda Ino yang sudah tidak menangis lagi.

"Sudahlah," acuh Inojin.

"Hahahaha," tawa Inoichi. "Nak, siapa namamu?" tanyanya pada Sai.

"Yamanaka Sai, otou-sama," jawab sai sopan.

"Kenapa margamu Yamanaka?"

"Aku mantan Anbu root dibawah kekuasaan danzo. Nama asliku Shimura sai, diambir dari marga danzo, dan aku tidak ingin memakai marga itu," jawab sai.

"Begitu, ya. Terima kasih sudah membahagiakan Ino."

"Sudah tugas saya, otou-sama "

****

Nara

"Kau benar-benar mirip Shikamaru." Shikaku memajukan satu bidak Shogi nya. Dia menatap Shikadai yang serius memikirkan strategi.

"Tentu, dia ayahku. Mendokusai." Shikadai ikut memajukan bidak Shogi nya.

"Hahaha benar-benar mirip," tawa Shikaku. "Tapi, kau kalah."

"Aghh... Kakek hebat sekali. Sulit mengalahkan mu , tolong ajari aku," pinta Shikadai.

"Tentu saja," jawab Shikaku sambil tersenyum. Dia mengusap kepala Shikadai.

"Ayo masuk sekarang, ibumu sudah menunggu dengan nenek Yoshino didalam."

"Benar, aku khawatir jika rumah ini hancur."

Shikaku membereskan papan Shogi dengan dibantu Shikadai. Mereka masuk ke dalam rumah untuk makan malam.

"Yo, shinki," sapa Shikadai pada sepupunya.

Shinki menatap Shikadai sekilas. "Hm," jawabnya. Lalu lanjut membaca buku yang entah apa isisnya, Shikadai tidak tahu.

"Ayo bermain game denganku," ajak Shikadai sambil menunjukan game yang dia bawa.

"Tidak, aku tidak suka."

"Kau tidak suka karena kau tidak pernah mencobanya. Ayolah," pinta Shikadai. Entah dorongan dari mana, dia ingin bermain game dengan sepupunya itu.

"Baiklah."

1 jam kemudian.

"Hei bodoh, serang yang sana. Kau bilang kau pandai membuat strategi, kita bisa kalah shika," teriak shinki heboh. Dia mulai terbawa sensasi saat bermain.

"Heh, diam kau, aku juga sedang memikirkan strategi," elak Shikadai. Matanya tak terputus menatap layar konsol gamenya.

"Baka, kita kalah karena mu," cerca shinki sambil menunjuk wajah Shikadai.

Shikadai menunjukan wajah malasnya. "Khe, kau yang tidak pandai bermain," elak Shikadai lalu menggunakan kata favoritnya.

"Apa!!" Shinki berdiri di depan Shikadai.

"Hei, hentikan kalian berdua. Jangan bertengkar disini!" lerai Temari yang sudah pusing melihat anak dan keponakannya berdebat.

"Dengar kau," ejek Shikadai. Dia berlari dan duduk di samping Shikaku samping yoshino.

"Terserah mu." Shinki memasang wajah datarnya dan duduk disebelah Gaara.

"Sekali akur, kalian akan membuat kekacauan, HH." Shikamaru memijat pelipisnya.

****

Akimichi

"Kakek, mau makan sesuatu?" tanya Chocho pada Choza.

"Hmm, bagaimana kalau kita ke kedai Yakiniku?" usul Chouji.

"Terserah saja, kau baru dapat uang misi, kan?" Karui menyahuti. Dia duduk disamping suaminya. Membiarkan Chocho duduk bersama kakeknya.

"Ide yang bagus. Aku juga ingin makan Yakiniku." Chouza menyetujui. Kedai Yakiniku Q adalah tempat bersejarah bagi tim InoShikaCho.

"Yosh, kita berpesta hari ini!" seru Chouji dan Chocho riang. Mereka langsung bersemangat. Karui hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak dan suaminya.

Malah keluarga Akimichi di iringi dengan acara makan-makan di Yakiniku Q
****

They Are Comeback✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang