Maaf karena update nya ngaret. Aku kebetulan lagi gabut malem ini.
Happy Reading
****
Naruto berjalan-jalan sendiri di desa. Semua orang diam, takada yang menyapanya sedikitpun. Mereka bertingkah seolah tidak melihat pahlawan Konoha itu.
Mereka semua sangat aneh.
Batin Naruto bertanya-tanya. Dia berjalan ke arah patung hokage untuk mencari udara segar. Naruto duduk di atas patung ayahnya, Yondaime Hokage.
Naruto memegang perutnya sendiri. "Aku lapar ttebayo. Tapi, selera makanku juga hilang. Dan, aku membentak Hime tadi. Aku harus minta maaf ttebayo."
Naruto menatap langit jingga di hadapannya. Hari sudah senja dan ia bahkan belum makan sejak pagi. Sejenak, Naruto menutup kedua matanya. Membiarkan angin senja menerpa wajahnya.
"Oe Dobe, kau kenapa?"
Naruto menoleh ke arah sumber suara. Netra sebiru lautan itu melihat sahabat sekaligus rivalnya. Uchiha Sasuke.
"Hanya mencari udara segar ttebayo. Tumben kau bertanya, kau tidak kerasukan bukan?" tanya Naruto heran. Tidak biasanya seorang uchiha Sasuke bisa berbasa-basi.
"Aku tidak ada kerjaan. Kau ada masalah?" tanya Sasuke setelah mendudukan dirinya di samping Naruto.
Naruto menatap temannya itu sebentar. Lalu, cerita yang dialaminya sejak pagi mengalir begitu saja. Sasuke sendiri mengangguk mengerti. Walau ia sudah mengetahui semua hal itu.
Aku tahu semuanya, batin Sasuke nista.
"Sudahlah, kau ikut saja denganku," ajak Sasuke kemudian.
"Kemana ttebayo? Kau tidak akan menculikku kan?" Tanya Naruto heran.
Perempatan siku-siku muncul di dahi Sasuke. "Maaf saja, aku masih mencintai sakura," kesalnya.
Sasuke berdiri dan mengenaskan celananya dengan satu tangan. Dia lalu membuka portal menggunakan rinengannya. Lalu masuk lebih dahulu dan diikuti Naruto yang terheran-heran.
****
"Aku membentak Hime tadi. Aku harus minta maaf ttebayo."
Hinata terkejut mendengar ucapan Naruto. Aku yang salah Naruto-kun. Aku yang harus minta maaf, batin Hinata. Ini pertama kali dirinya membentak dan kasar pada suaminya.
"Naruto benar-benar mencintaimu ya, Hinata-chan," ucap Kushina yang juga ikut mengawasi Naruto.
Persiapan sudah siap. Hanya tinggal menunggu Sasuke membawa Naruto kemari.
"Aku keterlaluan tadi. Maafkan aku Kaa-sama, aku membuat Naruto seperti ini," ucap Hinata lirih.
"Tidak apa-apa Hinata-chan. Sebentar lagi, ia pasti bahagia. Benarkan?" ucap sakura sambil mengelus pundak sahabatnya itu.
"Ya, sakura-chan."
"Mereka akan segera tiba. Ayo, matikan lampunya."
Itachi memberi instruksi pada yang lain. Mereka semua segera bersembunyi setelah mematikan lampu. Restoran Paman Teuchi menjadi sangat gelap.
Sasuke dan Naruto tiba disana.
"Oe Teme, kau masih normal kan? Kau tidak ingin berbuat macam-macam padaku kan, ttebayo?"
Sasuke berdecak kesal. "Sudah kubilang, aku mencintai sakura. Usuratonkachi," kesal Sasuke. Sungguh, dia masih normal.
"Kenapa gelap sekali ttebayo?" tanya Naruto sambil menatap sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Are Comeback✓
FanfictionHagoromo Sannin atau Rikudou Sannin memberi kesempatan kepada beberapa orang untuh hidup kembali pada masa pemerintahan Nandaime Hokage. bagaimana reaksi semua Shinobi Konoha? hasil karya sendiri. tanpa ada unsur plagiat