Mistake 4

29 10 0
                                    

Sudah ke 5 kalinya Sakura keluar masuk kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya.

Himbauan dokter kandungannya bahwa dia akan sering mual dan muntah bahkan tubuh lemas serta pusing terbukti benar.

"Ra... Lu pulang aja mendingan deh, biar gue ijinin ke mbak Eunbi ya." Chaeyeon yang baru saja masuk ke kamar mandi membawa minyak kayu putih segera mengoleskan minyak kayu putih itu pada punggung Sakura.

"Duh Chae... Gue makin mual bau minyak kayu putih." Ujar Sakura dan kembali memuntahkan isi perutnya yang sisa cairan bening.

"Duh sorry..sorry. udah lu tunggu sini ya, gue mau ijin dulu ke mbak Eunbi." Chaeyeon segera berlari keluar kamar mandi dan menuju ke ruangan Eunbi sebagai wakil pimpinan direksi.

"Sakura sakit?? Sakit apa??" Tanya Eunbi yang ikutan kaget saat tau Sakura yang jarang sekali ijin kerja karena sakit tiba-tiba sakit.

"Masuk angin kayaknya mbak" bohong Chaeyeon, chaeyeon udah tahu kondisi Sakura tapi nggak mungkin dia bilang ke mbak Eunbi soal kehamilan Sakura. Yang ada nanti gempar sekantor.

"Yaudah nggak apa-apa, tapi minta tolong tugas dia suruh kelarin hari ini. Deadlinenya besok siang soalnya, karena minggu depan harus sudah terbit."

"Siap mbak, nanti biar dia kerjain di rumah. Kalau gitu saya antar Sakura bentar boleh kan mbak."

Mbak Eunbi mengangguk, untung bosnya itu baik banget dan selalu mengerti dengan kesulitan karyawannya.
Apalagi di mata Eunbi Sakura bukan tipe orang yang suka mencari alasan atau berbohong untuk bisa bolos kerja, jadi kalau ada yang bilang gadis itu sakit berarti memang benar-benar sakit.

Chaeyeon mengantar Sakura sampai ke apartemen Juyeon, ini kali pertama dia masuk kedalam apartemen mewah milik suami dadakannya Sakura.

Chaeyeon sempat melongo karena perabotan di dalamnya nggak ada yang murah.

"Setelah lihat isi apartemen nya Juyeon gue jadi bersyukur tau nggak Ra." Ucap Chaeyeon sambil membantu Sakura rebahan di kasurnya.

"Hah??? Bersyukur karena apa?"

"Karena Minho pergi dan lu ketemu sama Juyeon, coba kalau Minho mau tanggungjawab pasti hidup lu makin susah."

Sungguh rasanya Sakura ingin sekali memukul kepala Chaeyeon namun dia tidak punya tenaga.

"Kata orang Cinta itu datang karena terbiasa. Siapa tau kan karena terbiasa sama elu dia jadi punya rasa lebih ke elu."

Sakura hanya diam, namun di dalam hati dia berucap kalau ucapannya Chaeyeon barusan tidak akan pernah terjadi. Ada wanita lain dalam hati Juyeon, mungkin kalau wanita itu datang hari ini, hari ini juga Sakura diusir dari apartemen ini.

"Yaudah gue balik kantor ya, ntar di cariin mbak Eunbi. Dan jangan lupa tugas elu, kalau besok masih nggak bisa masuk lu telpon gue aja ." Ucap Chaeyeon sebelum pergi kembali ke kantornya.

Menyisakan Sakura sendirian di dalam apartemen, dia ingin sekali tidur karena matanya terasa berat. Namun pikirannya masih traveling kemana-mana, banyak sekali yang ia pikirkan. Dari rencana dia buat jujur sama keluarganya tentang hubungan dia sama Juyeon sampai rencana bagaimana masa depannya dengan anaknya nanti.

Hampir saja terlelap suara pintu yang di buka mengagetkannya dan terpaksa dia harus keluar kamar untuk melihat siapa yang datang. Yah walaupun sudah jelas itu Juyeon, siapa lagi.

"Lho kok kamu ada di rumah?" Tanya Juyeon yang kaget melihat Sakura keluar dari kamarnya.

"Iya aku ijin dari kantor."

MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang