PART 1

3K 23 0
                                    

OMG....New Story donggssss....

Cussss Yok bisa yokkkkk

Aku harap kalian suka sama cerita ketigaku ini.....

Enjoy and happy reading sister brother....

Kinan POV

Hidupku bagaikan disambar petir di siang hari karena hari ini kakakku dan ibuku meninggal karena kecelakaan, berita meninggalnya kakak dan ibuku tersebar luas diberbagai media di negeri ini, saat itu ibu dan kakakku sedang dalam perjalanan dari Bandung ke Jakarta karena mereka diundang di acara launching butik milik teman ibuku yang ada di Bandung.

Mobil yang mereka tumpangi ditabrak truk dari arah yang berlawanan karena sopir truk yang diduga mengantuk, aku kehilangan dua orang paling aku sayangi di dunia ini, aku tidak bisa berfikir bagaimana kelanjutan hidupku selanjutnya tanpa mereka. Setelah pulang dari makam aku mengurung diri di kamarku dan tidak memperdulikan tamu-tamu banyak yang datang untuk bertaziah ke rumahku, hanya papa yang menemani mereka semua ditemani paman dan bibiku.

Author POV

"Non Kinan makan dulu, non Kinan dari tadi pagi belum makan bibi khawatir nanti non sakit" teriak salah satu art dirumah Kinan dan dia masih betah menangis di kamar dengan banyaknya tisu yang berserakan di lantai kamarnya.

"Kinan ayo makan sayang, papa tau kamu sedih tapi papa juga gak mau kamu sakit" Raka juga menyahut untuk mengajak putrinya untuk makan.

Kinan pun membuka kamarnya dengan matanya yang sembab dan wajah pucatnya itu, dia melihat art dan papanya yang berdiri di depan kamarnya dengan pandangan yang sulit untuk diartikan, dia berjalan melewati papa dan artnya untuk turun ke lantai 1 dan menuju ke ruang makan.

Saat makan pun Kinan tidak berselera untuk makan dan hanya memandangi makanan lezat di depannya itu, Raka ikut merasakan kesedihan yang mendalam atas kematian anak sulungnya dan istri yang sangat ia cintai, namun sebisa mungkin dia harus bisa tegar dan kuat demi putri bungsunya ini.

Hanya sampai suapan tiga sendok Kinan sudah meletakkan kembali makanannya itu dan kembali ke kamarnya di lantai dua, dia merebahkan tubuhnya kembali ke kasur tanpa berganti pakaian, dan tak lama dia memejamkan matanya.

Raka yang melihat putrinya itu menyadari kalau saat ini dia tidak bisa melakukan apapun keculai menyemangati dirinya dan mencoba ikhlas menghadapi semua ini, saat ini Kinan adalah satu-satunya yang dia miliki. Selama ini Raka selalu sibuk dengan pekerjaannya dan dia bahkan hampir jarang sekali bisa berlibur atau bahkan ngobrol dengan keluarganya, Raka sangat menyayangi keluarganya akan tetapi karena dia yang workaholic sehingga melupakan untuk berkumpul dengan keluarganya, terkadang saat bekerja di luar negeri istrinya ini akan ikut dengannya dan menemaninya saat bekerja di luar negeri.

"Kuatkan aku Tuhan, maafkan aku Karin aku tidak pernah ada untukmu dan keluarga kita, sampai kamu menyerah dan meninggalkanku selamanya, semoga kamu diberi tempat yang terbaik di sisiNya. Aku sangat mencintaimu Karin....." Raka menangis sambil memegangi fotonya bersama istrinya itu, foto mesra saat mereka bersama di Paris.

Sudah satu tahun kepergian ibu dan kakak dari Kinan, kini dia sudah memulai untuk lebih ikhlas dalam menerima keadaan ini, papanya pun juga sering meluangkan waktu untuknya di rumah menemani Kinan di rumah. Kinan pun juga semakin dekat dengan papanya, awalnya Kinan merasa awkward untuk sekedar mengobrol dengan papanya, namun lama kelamaan dia mulai membiasakan diri untuk dekat dengan papanya, biar bagaimanapun dia adalah orangtuanya maka Kinan harus bisa memperbaiki hubungan diantara keduanya.

Hot Sugar DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang