☘ Ambil Rapot

65 12 1
                                    

Seunghyub selalu jadi yang paling ganteng tiap kali ambil rapot di sekolah Jaehee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seunghyub selalu jadi yang paling ganteng tiap kali ambil rapot di sekolah Jaehee.

Ya gimana engga ganteng, mayoritas yang ambil rapot tuh kan ya pasti ibu ibu. Ada sih beberapa bapak juga, cuma ya tetep aja, Seunghyub pasti yang paling ganteng!

"Kakak malu gak sih ambil rapot aku?" pernah suatu ketika Jaehee nanya begitu pas lagi pembagian rapot semester ganjil.

"Kenapa malu?"

"Ya kan yang lain ibu-ibu bapak-bapak, kakak anak muda sendiri," kata Jaehee menjelaskan karena selama mereka nunggu giliran di lorong kelas, yang ada ya cuma ibu-ibu dan beberapa bapak-bapak.

Di sebut anak muda, Seunghyub seneng gak ketulungan.

"Ralat, maksudnya anak tua," kata Jaehee cepat-cepat, bikin senengnya Seunghyub gak jadi.

Seunghyub kemudian berdehem, terus menjepit hidungnya pake tangan, "Awalnya sih, saya malu yaa," kata Seunghyub yang suaranya jadi cepreng, mirip oknum-oknum penjual bakso tikus di tipi-tipi yang mukanya dimozaik-in.

"KAK IH!!" omel Jaehee kesel karena ditanya serius, kakaknya ini malah kaya gini.

"KAK IH!!" omel Jaehee kesel karena ditanya serius, kakaknya ini malah kaya gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehehe."

"Jangan haha hehe gituu. Jawab yang bener, kakak malu gak ambil rapot aku?!"

"Hmmm, awalnya kakak malu, soalnya banyak ibu-ibu yang liatin kakak dan nanya-nanya gitu. Tapi lama-lama, biasa aja sih."

"Beneran nih? Gak bohong kan?"

"Kenapa bohong segala?"

"Yaaaaa kan aku takut kakak tuh sebenernya malu dan terpaksa gitu ambil rapot aku."

"Mana ada terpaksa buat adik kakak yang paling cans ini?" kata Seunghyub sambil merapihkan poni Jaehee yang udah panjang dan nusuk-nusuk mata. Habis ini kayanya harus ke salon sih potong poni.

"Apa jangan-jangan kamu yang sebenernya malu ya rapotnya kakak yang ambil?" tanya Seunghyub, bikin Jaehee berseru nyaring.

"GAK LAH MANA MUNGKIN AKU MALU! YANG ADA AKU SENENG! SENEEEEEEENG BANGET!" kata Jaehee ngegas.

"Bener gak nih? No tipu-tipu?"

"Beneran! No tipu-tipu," angguk Jaehee. "Kalau bisa, sampai aku kuliah, kakak terus yang ambil rapot aku ya?"

"Kuliah gak ada rapot, sayang."

"Hah? Terus ngeliat nilainya gimana?"

"Adanya KHS, Kartu Hasil Studi. Dan biasanya itu ada di website, jadi kamu gak perlu ambil dan ketemu dosen wali kamu kaya gini," jelas Seunghyub.

"Ohh gitu..." angguk Jaehee paham, "Yah intinya, kalau ada urusan apa-apa, kakak harus jadi orang pertama yang ada di samping aku ya?"

"Siap!" kata Seunghyub dengan posisi hormat dan gak lama kemudian nama Jaehee dipanggil buat masuk ke dalam kelas.





"Gpp, rangking sebelas udah bagus kok," hibur Seunghyub begitu mereka keluar dari ruang kelas dengan tangan Seunghyub memegang rapot Jaehee.

"Bagus apanyaaaaa," kata Jaehee sebel karena di semester kemarin dia bisa masuk sepuluh besar, sekarang malah di urutan sebelas.

"Dulu kakak rangking dua puluh."

"Dari?"

"Empat lima."

"Hampir masuk rata-rata pintar dong, lah aku??? Sebelas dari dua puluh..." racau Jaehee.

"Gpp, masih ada semester depan," kata Seunghyub masih merayu Jaehee supaya gak kecewa sama dirinya sendiri.

Jaehee membuang napas kasar memajukan bibirnya, lalu menggerutu, "Gajadi deh ke Disneylandnya."

"Kata siapa? Tetep jadi dong," sahut Seunghyub yang masih bisa mendengar gerutuan pelan Jaehee.

"Mana boleh, kan aku gak bisa masuk sepuluh besar," kata Jaehee masih jalan sambil nunduk.

"Yang bikin perjanjian itu kan kamu sendiri, kakak sih engga," jelas Seunghyub, mengingatkan Jaehee kalau yang buat perjanjian itu ya Jaehee sendiri.

Seunghyub ingat banget malam setelah mereka nonton Frozen di bisokop buat yang ke lima kalinya, Jaehee bilang akan rajin belajar dan kalau sampai dia masuk sepuluh besar, Seunghyub harus ajak dia ke Disneyland.

"Jadi, mau kamu masuk sepuluh besar atau engga, kita tetap ke Disneyland," kata Seunghyub yang membuat Jaehee lompat-lompat kegirangan.

"AAAAAAA~~" teriak Jaehee senang sambil melompat dengan posisi menghadap Seunghyub, yang tanpa sengaja jadi menabrak atau ditabrak orang di hadapan Seunghyub yang lagi nunduk fokus sama ponselnya.

Dugh!

"A!" pekik dua suara perempuan kemudian.

Seunghyub buru-buru aja narik Jaehee dan berniat marahin orang yang nabrak Jaehee, tapi belum sempet Seunghyub ngomel, Jaehee udah minta maaf duluan.

"Aduuuh maaf buuu, Jaehee gak sengaja, maaf ya buu," ampun Jaehee dengan muka ketakutan.

Orang yang dipanggil bu sama Jaehee menepuk-nepuk celananya sambil berucap, "Iya Jaehee, gak apa. Ibu juga minta maaf jalannya meleng."

Dan tepat ketika orang yang dipanggil bu itu mengangkat kepalanya, Seunghyub langsung spontan melotot.

"Hojung?" seru Seunghyub.

"Kak Seunghyub?"

"Kak Seunghyub?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

15

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


15.09.2021

кαкαкTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang