"SEUNGJJANG!!"
Seunghyub lagi berdiri di depan rak mie instan dan milih mie instan mana yang kira-kira paling sehat ((yang sesungguhnya yang namanya mi instan ya gak sehat)) sewaktu namanya tiba-tiba dipanggil.
Kalau manggilnya Seungjjang, kemungkinan besar orang tersebut kalau gak temen sekolah Seunghyub ya temen deket Seunghyub.
Soalnya temen kantornya gak ada yang panggil dia dengan sebutan itu kecuali Jaehyun, Hun, Hweseung sama Dongsung yang mana sudah temenan lama sama Seunghyub dari masih kuliah.
Begitu nengok ke samping kanan, bener aja, ada perempuan yang ngelambai tangan ke arah Seunghyub dengan satu tangan lain dorong troli belanja.
Seunghyub pun gak tinggal diam, dia ambil keranjang belanjanya dan ikut nyamperin yang setelah jarak mereka udah deket Seunghyub bisa ngeliat ada anak kecil duduk di troli belanja. Umurnya kira-kira setahun ada deh kayanya.
"Gak nyangka bisa ketemu lo di sini, belanja juga?" tanya Yura, basa-basi yang diangguki Seunghyub.
Tadinya Seunghyub mau ngomel ya iyalah ngapain coba di supermarket kalau gak belanja, masa bikin lagu.
Tapi Seunghyub gak jadi ngomel karena lebih tertarik sama anak kecil lucu yang duduk di troli belanja.
"Anak siapa nih?" tanya Seunghyub kepo jadi masang muka lucu biar anak kecil itu ketawa.
"Anak gue lah, anak siapa lagi?"
"Hah? Lo udah punya anak? Kapan nikahnya?"
"Tiga tahun yang lalu. Lo kan nyumbang suara, gimana sih, masa lupa?"
"Iya gitu? Kok gue gak inget, wkwkw," tawa Seunghyub kaku sambil menggaruk tengkuknya, beneran deh, saking tiap datang ke acara nikahan temen dia nyumbang suara, dia suka lupa dia nyanyi di nikahan siapa aja.
Bahkan Seunghyub kadang suka lupa kalau temen-temennya udah pada berumah tangga dan punya anak.
Sambil muter-muter beli keperluan di supermarket, Seunghyub sama Yura lanjut ngobrol.
Bisa dibilang Yura dulu temen deket Seunghyub pas masih sekolah bahkan sampai lulus dan kuliah pun masih sering kontekan dan jalan bareng.
Begitu udah lulus kuliah dan Yura nikah terus jadi jarang ketemuan. Makanya meski udah gak ketemu lama mereka bisa ngobrol santai.
"Jadi gimana, kapan nih lo nyebar undangan? Dari kita sekelas, cuma lo doang loh yang belum nikah."
Akhirnya, nyampe juga ke pembahasan nikah. Kalau udah di bagian ini Seunghyub cuma bisa senyum aja gak banyak komentar.
Habis apa ya, Seunghyub udah capek banget kalau harus jelasin berulang kali alasan kenapa dia belum juga nikah.
Padahal di umurnya yang sekarang, temen-temennya udah pada gendong anak. Lah Seunghyub masih aja gendong Jaehee kalau misal Jaehee ketiduran nungguin dia pulang kerja di ruang tv.
"Sori deh ya kalau omongan gue bikin lo kesel, tapi sebagai teman gue cuma..."
"Mengingatkan." Potong Seunghyub udah hapal banget inti pembahasan ini.
Engga, Seunghyub gak marah kok dibahas beginian mulu. Seunghyub cuma muak aja. Heheh 😊
Merasa tahu diri Seunghyub gak nyaman sama obrolan pernikahan, Yura lalu ganti topik obrolan jadi ngebahas hal-hal umum semacam harga minyak goreng yang makin mahal.
Random memang, tapi daripada ngobrolin hal yang gak dinyaman lawan bicara kan. Yura juga langsung kepikiran minyak goreng setelah liat kerangjang belanja Seunghyub yang isinya keperluan dapur.
Sampai akhirnya Jaehee nelfon, bikin Yura yang gatau siapa Jaehee jadi melongo, habis, Seunghyub, yang selama ini dia kenal sebagai cowok yang tegas, disiplin, dan cowooook banget mendadak jadi manis dan lembut kaya permen kapas.
"Jelly? Udah. Coklat juga udah. Mau apalagi emang kamu? Pocky? Oh iya lupa, untung aja kamu ngingetin. Yaudah ya. Iya. Bentar lagi pulang." Seunghyub ngomong begitu di telfonnya.
Selesai Seunghyub telfonan sama Jaehee, Yura langsung natap Seunghyub minta penjelasan.
"Adik gue. Jaehee."
"Adik? Lo punya adik?" Yura kaget sekaget-kagetnya. Sejak kapan Seunghyub punya adik?
"Ah, gue belum cerita ya. Iya gue punya adik. Adik perempuan. Waktu kecil dia ikut nyokap, gue ikut bokap. Tapi sekarang dia tinggal sama gue."
Cerita singkat Seunghyub yang diangguki mengerti Yura karena dulu Seunghyub pernah bilang kalau orangtuanya pisah pas dia masih kecil. Cuma detailnya kaya gimana Yura gak berani nanya-nanya.
Akhirnya pertemuan singkat mereka harus berakhir kurang dari tiga puluh menit dengan Yura yang terpaksa harus nyelesain belanjanya karena anaknya rewel.
Sementara Seunghyub pergi ke bagian makanan ringan buat beli titipan Jaehee.
Ah, liat anaknya Yura tadi yang lucu banget, Seunghyub jadi pengen cepet-cepet pulang. Dia kangen adiknya.
☘☘☘
N.Flying Lee Seunghyub
°281120