Petak Umpet

278 44 11
                                    


Hari ini hari minggu yang 127 Squad habiskan dengan bersantai dari pagi.

Ya, setelah work out bersama.

Yuta menguap lebar, tepat saat itu juga sebuah popcorn masuk ke mulutnya.

"Puih! Puih!" Ia keluarkan popcorn tersebut lalu menatap garang teman-temannya satu persatu.

"Siapa yang melempar popcorn ke mulutku?!"

"Aku," ucap Jaehyun dari sofa seberang. Yuta berlari ke arah Jaehyun dengan wajah kesal lalu berpura-pura ingin memukulnya dengan remote.

"Hahaha maaf, habisnya kau menguap lebar sekali."

Yuta meletakkan remote ke tempat semula, kemudian duduk di sebelah Jaehyun.

"MAAAARRKKKK," teriak Johnny dari arah dapur. Mark pun berjalan menghampiri Johnny.

"Airnya tidak menyala," ucapnya sambil menunjuk ke arah wastafel.

Mark memutar keran. Tidak ada setetes pun air yang mengalir. Ia menyuruh Johnny cuci tangan di kamar mandi saja. Tapi airnya juga tidak menyala.

"Duh, gimana mau cuci tangan kalau kayak gini."

"Pakai air mineral saja, memangnya kau habis memegang apa?"

"Aku habis cebok."

"IIIIIIIHHHHHH!!!" teriak Mark dan beberapa temannya yang mendengarkan.

"Bercanda, aku habis makan popcorn tadi, lengket."

Mark masih menjaga jarak dari Johnny, lalu mengambil air mineral di dalam kulkas dan memberikannya ke Johnny.

Akhirnya Johnny mencuci tangan menggunakan sebotol air mineral yang diberikan Mark. Setelahnya, mereka kembali ke ruang tengah.

Benar-benar tak ada yang bisa dilakukan, televisi menyala pun dibiarkan begitu saja. Semua pada sibuk dengan aktivitas masing-masing yang tidak jelas.

Doyoung meregangkan badannya sambil berbaring, lalu ia duduk, “main petak umpet yuk?”

Semuanya mengangguk, lalu melakukan rock-paper-scissors dan didapat hasilnya Haechan yang akan mencari mereka berdelapan.

“Hitung sampai 30 ya!” ucap Taeyong lalu berlari ke ruang depan. Padahal Haechan belum menutup matanya.

Ketika dibalikkan badan menghadap dinding oleh Jungwoo, barulah Haechan menghitung dengan keras.

Mereka berdelapan berpencar, walaupun gak mencar-mencar banget, setidaknya tidak di satu tempat yang sama. Ada yang sembunyi di bawah meja, kamar mandi, belakang tirai, di dalam selimut juga ada.

“Duh jadi ngantuk,” ucap Yuta. Ini dia yang sembunyi di dalam selimut. Karena tempatnya nyaman banget sih, Yuta jadi ngantuk, padahal masih pagi.

“…TIGA PULUUUUUUHH!” ucap Haechan keras, ia lalu mencari teman-temannya mulai dari ruang tengah dulu. Tidak ada siapa-siapa. Lalu Haechan berjalan ke dapur. Tidak ada siapa-siapa juga. Tapi dia heran liat pintu kamar mandi ketutup, padahal tadi terus dibuka.

Haechan mendorong sedikit pintu kamar mandi tersebut yang ternyata dikunci, tapi mungkin refleks, Doyoung yang sembunyi di dalam sana langsung bilang, “wuah wuah.”

“WAHAHHAHA, DOYOUNG HYUNG KETEMU,” ucap Haechan, lalu tak lama Doyoung membuka pintu kamar mandi tersebut.

“Jadi langsung aku yang nyari sekarang?”

“Enggak, aku harus nemuin semuanya dulu, kalo udah, habis ini hyung yang nyari.”

Doyoung mengangguk paham, lalu membuntuti Haechan mencari teman-temannya yang lain.

Haechan sama Doyoung ngeliat Taeyong lagi jongkok di belakang sofa. Mumpung Taeyong gak sadar kalau Haechan di belakang dia, Doyoung mau kagetin.

“DOOOOOORRRRRR!!!”

“WAAAA AYAM KEJEPIT UBI!”

“TAEYONG HYUNG KETEMU!”

Taeyong menatap malas Doyoung yang tertawa heboh, lalu ikut Haechan yang mencari keenam temannya yang lain.

Tiba-tiba ada suara bersin, tapi gak tahu itu bersin siapa. Haechan, Doyoung, sama Taeyong langsung celingak-celinguk nyari sumber suara itu.

Lalu tiba-tiba terdengar suara entah-apa-itu lumayan keras dari arah meja di ruang tengah. Ternyata itu Jungwoo yang habis kejedok.

“JUNGWOO HYUNG KETEMU!”

Jungwoo masih mengaduh kesakitan, dia sembunyi di bawah meja, tadinya ia mau membenarkan posisi kaki karena kesemutan, eh malah kejedok.

“Aduh sakit banget, itu meja dari apa sih.”

Sisa lima orang lagi yang belum ketemu. Sekarang mereka berempat mencari di dekat balkon. Doyoung tidak sengaja menginjak entah-apa-itu sampai terdengar suara teriakan kesakitan yang dicampur protes.

“ADOOOOOOHHH!!!!”

Sekarang gantian Doyoung yang kaget bukan main, tapi gak sampai kayak Taeyong yang bilang ayam kejepit ubi segala. Doyoung cuma tersentak aja.

Ternyata itu Jaehyun yang sembunyi di belakang tirai.

“JAEHYUN HYUNG KETEMU!”

Jaehyun menatap malas Doyoung. Lalu ikut Haechan untuk ‘tour apartemen Mark’ menuju dapur kembali. Siapa tahu ada yang terlewat.

Haechan menangkap ada seseorang yang berdiri di samping kulkas. Haechan lalu menoleh ke arah Jaehyun, Jaehyun yang mengerti pun langsung mengageti orang tersebut yang rupanya adalah Johnny.

“DDDOOOOOOOOORRR!!”

Johnny gak kaget ternyata. Karena dia udah tahu sebelumnya ada yang datang ke dapur.

Jaehyun jadi malu sendiri.

“Berarti sisa tiga ya,” ucap Haechan lalu berjalan ke ruang tengah kembali. Alasannya adalah, ruang tengah itu ruang yang paling luas di apartemen Mark. Jadi bisa aja yang lainnya sembunyi di sana.

Pandangan Haechan jatuh ke matras di pojok ruangan yang diberdirikan. Pasti Taeil ada di sana, ketika dibuka ternyata kosong.

“Di ruang depan coba,” usul Jungwoo, mereka berenam pun berjalan ke ruang depan. Setelah itu terlihat pucuk kepala seseorang di belakang sofa. Haechan melihat siapa orang itu.

“TAEIL HYUNG KETEMU!”

Taeil lalu berdiri dan mengikuti Haechan juga. Mereka pun berjalan menuju kamar Mark yang ternyata kosong. Begitu juga di dua kamar tamu lainnya.

Tiba-tiba terdengar suara bersin lagi, semua langsung menoleh ke belakang dan menemukan Mark di belakang sofa ruang depan yang juga sedang melihat ke teman-temannya.

“MARK HYUNG KETEMU!”

“Nah sekarang tinggal Yuta hyung,” ucap Jaehyun.

Mereka berdelapan berpencar untuk mencari Yuta yang entah sembunyi di mana.

“Yutaaa.”

“Yuta hyuungg.”

Sudah dicari di seluruh ruangan, tapi Yuta masih belum ketemu juga. Gaada tanda-tanda juga dia sembunyi di mana.

“Yuta hyung di mana sih? Gak capek ya dia sembunyi?” tanya Doyoung.

“Eh ini Yuta hyung nih,” ucap Jungwoo di dalam kamar Mark. Semuanya langsung menyusul.

 





 

“Lah dia tidur.”
































Makasih ya yang sudah baca dan memberikan vote!

Btw, kemaren malem aku ngetik lanjutan dari part ini. Dan kejadian 'terwujud' (?) itu terjadi lagi hari ini!

Next chap aku kasih tau yaa see you!



127 SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang