Pengumuman

186 34 16
                                    

Begitu bel masuk berbunyi, terdengar suara dari speaker yang menyuruh seluruh siswa berkumpul di lapangan. Tampaknya ada pengumuman dari kepala sekolah.

127 squad berjalan bersama menuju barisan kelasnya, sebelum akhirnya dipersilahkan untuk duduk.

“Ini kita mau dapat sembako?”

“Ngaco, tapi kalo iya gapapa sih.”

Tak lama kemudian, kepala sekolah pun masuk ke area lapangan dan langsung berbicara di microphone.

“Senin depan akan diadakan ujian akhir semester ganjil.”

“Hah?”

“Hah?”

“Hah?”

Seluruh siswa terkena sindrom Hah karena pelaksanaan ujian akhir semester yang ternyata tinggal enam hari lagi.

“Diharapkan seluruh siswa dapat memersiapkan dengan baik.”

“Setiap kelas akan dibagi menjadi tiga bagian. Ruangannya juga berbeda,” ucap sang kepala sekolah lagi.

Doyoung yang lesu menyenderkan pipinya ke bahu Mark dari belakang, “gaada spoiler dari awal. Jadi kaget.”

127 squad merengut, bakalan susah nyontek sih ini. Semoga aja mereka semua sekelas.

Sekarang kepala sekolah sudah tidak membahas perihal ujian akhir semester lagi, ia sekarang sedang menggibah siswa yang melanggar peraturan sekolah, mulai dari siswa angkatan pertama hingga angkatan saat ini.

Yuta udah ngantuk banget dengernya, pengen cepet-cepet pulang.

Dia noleh ke arah Taeil, Jungwoo,Taeyong, Haechan sama Johnny yang kayaknya tertarik mendengar gibahan sang kepala sekolah. Doyoung yang kayaknya juga ngantuk masih nyenderin pipinya ke bahu Mark yang sekarang sedang berkreasi sama tali sepatunya.

Yuta sendiri menopang dagunya menggunakan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya dibuat mainan oleh Jaehyun, entah apa yang pemuda itu lakukan pada tangannya.

“Ngantuk ya?” tanya Jaehyun, Yuta mengangguk.

Jaehyun menepuk-nepuk bahunya, “sini.”

Yuta tersenyum lebar hingga matanya mengecil, lalu menggelengkan kepalanya gemas, sebelum bersender di bahu Jaehyun.

Yuta tersenyum lebar hingga matanya mengecil, lalu menggelengkan kepalanya gemas, sebelum bersender di bahu Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mark yang melihat itu dari belakang langsung tersadar, Doyoung daritadi senderan di bahunya. Dia langsung bergeser menjauh, membuat Doyoung hampir mencium tanah.

“Kupikir kita terlalu romantis, hyung.”

☆☆☆☆☆

Setelah selesai dengan pengumuman dari sang kepala sekolah di lapangan tadi, seluruh siswa diarahkan menuju kelas masing-masing kembali. Kini wali kelas mereka masuk.

127 SQUADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang