"Nad, Nad, mereka jalan kesini. Wah, gua kek lagi ngeliatin aidol-aidol di drama" mba Elis memukul heboh lengan Nadin, ia tak tahu bahwa Nadin sudah terbakar cemburu dari sejak pertemuannya di kafe waktu itu.
'Damn,gua lagi kesel. but... Ngapain dia bawa tu cewek?'
"Mulut lu bau mba! Pake masker sana!" Nadin berbalik badan dari pemandangan di belakang. Meski berlagak tak peduli, tetap saja fokus matanya juga saluran napasnya tak bisa beraturan hingga suara langkah kaki di belakang terdengar.
"Mba, ni bentar lagi kelar kan? Gua mau ijin pulang gi nggga enak badan nih" punggung telapak tangannya menempeli kedua pipinya yang chubby dibubuhi dengan cemberut yang membuatnya malah terlihat manis.
"Ululu... benernya juga lu nggga niat kesini kan sekarang?" Sahutnya lembut.
"Besok jan lupa jam delapan pagi acaranya, gada begadang ntar kek hari ini ini lagi" ditariknya gemas pipi Nadin hingga sedikit tampak memakai blush on."Kurang keras kali mba, mau gua bantu?" Tawar Rizky memamerkan barisan gigi atasnya yang putih, lesung pipinya memang tak begitu dalam. Namun, cukup mendebarkan siapapun yang berkontak dengan-nya.
Ia berdiri santai, telapak tangan kanan-nya disembunyikan dalam saku celana jeans. Di sebelahnya seorang cewek Hoodie hitam, Anzali panggilan-nya.
"SAKIT MBA, tak anggep kompensasi ya ini, babai" acuhnya jelas pada Rizky. Nadin memainkan rahangnya sejenak, mengeja dengan jelas huruf vokal yang sangat dihafalnya. Ditepuknya pelan kedua pipinya yang terasa mengembang lebih besar.
Tak hanya pipi masalahnya, Nadin berusaha memperbesar langkah kecilnya menjauh dari komplotan asing itu.
"MO KEMANA LU?!" Sebuah suara yang cukup membuat banyak balon berwarna-warni dalam gedung itu punah. Tak sedikit manusia disana yang mencari muasal teriakan tersebut. Hingga langkah Nadin pun ikut terhenti mendadak.
'IKY PLIS! JAN AJAK GUA DEBAT DULU, LAGI MALES LADENIN LAMBE LU YANG KEK ANJING! Makian jelas terdengar oleh sel-sel yang berada di dalam tubuhnya. Masih pada posisinya dan tidak berbalik, ia menarik napas lebih dalam dari biasanya. 'jeballl'
"Lu mau balik?" Tangan-nya menarik lancang pergelangan kanan Nadin hingga posisi mereka terlalu sulit untuk saling memandang. Matanya sipitnya dihadapkan tajam pada seorang gadis yang tingginya sejajar dengan bahu tegapnya.
"Elu kan baru dateng sama gua, napa lu langsung pulang gitu aja? kaga liat kerjaan bejibun" ditunjuknya asal sekeliling dengan gerakan kepala tanpa melepas tatapannya pada Nadin yang tak ragu memasang muka watados.
"Gini ya," melepas genggaman dan menjarak beberapa jengkal dari Rizky,
"kalo lu emang niat kesini mau bantu ya buru, sok atuh, monggooo. Gosah maksa gua ky." Jawabnya dengan komuk santun. Bibirnya merakit senyuman manis untuk Rizky yang kini mengkesal."Ohhh, jadi elu kaga niat kesini? Rugik dong gua jemput lu tadi anjing!" Poni rambutnya sendiri menjadi sasaran kekesalannya. Kini fokusnya tak lagi pada Nadin yang masih menatap senang dengan reaksinya.
"Gua kan gaada minta jemputan sama lu. Denger ya, ada satu hal yang sekiranya itu harus lu tau. Elu, harusnya whatever dong dengan kelakuan gua. Apapun itu, bukannya gitu kepribadian lu? Kecuali lu emang ada rasa sama gua, terusik ya?" Tutupnya savage. Dengan sedikit tundukkan kepala, ia memundurkan sedikit langkah kakinya dan berbalik pergi.
"idih! Cewek kek lu bukan koleksi gua goblok!!! Jan sok cantik lu" umpatan-nya sudah tak berguna bagi Nadin, dan sepertinya mereka berdua telah berhasil menarik banyak penonton tak dibayar. Saking serunya, mba Elis masih pada posisinya menyimak di belakang.
"Citcit cuiiittt, nge-sok banget sih lu mbak, bilang thanks aja beku tu mulut" srepet cewek Hoodie hitam bernama Anzali.
Hanya berhenti dan tetap pada posisinya. Mimiknya terlihat sedikit mulas mengetahui siapa yang kini ikut beradu bacot dengan-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZKY DAN NADIN
Romance"Lu tidur pake BH gak?" Tutur Rizky tanpa memindahkan pandangannya dari sesosok yang kini memikat nafsunya. Dibuatnya Nadin membisu hingga meneguk kembali sisa liur di langit-langit mulutnya. "Kamu gak ada pertanyaan lain apa buat aku?" "Yang aga...