Ketika sampai dirumah, Nan sudah menyambut kedatangan anaknya didepan pintu dengan senyum sumringahnya. Namun ia sangat terkejut saat melihat penampilan Krist yang acak-acakan dengan perut yang membesar.
"Krist? Kau..."
"Mama tolong aku, aku ingin bersama Phi Singto." Ucap Krist dengan nada suara yang terdengar sangat lemah.
Nan menutup mulutnya tak percaya, anaknya kembali dalam keadaan yang sangat memilukan. Apa yang sudah dilakukan oleh anak Ruangroj hingga putranya bisa jadi seperti ini.
Sedangkan anak buah Jack terus menyeret Krist dan memasukkan kedalam kamarnya kemudian menguncinya sesuai dengan perintah Jack.
"Buka. Buka pintunya. Papa. Mama. Aku mau keluar, aku mohon. Aku mau bertemu Phi Sing, dia membutuhkanku. Keluarkan aku."
Krist terus mengetuk pintu kamarnya meskipun saat ini keadaannya sangat lemah. Ia masih ingat jelas bagaimana wajah Singto yang sedang kesakitan dengan darah yang terus mengalir dari dadanya. Krist tidak tau apa yang terjadi dengan Singto saat ini, ia sangat mengkhawatirkannya.
"Bagaimana jika Phi Sing... tidak tidak, Phi Sing sudah berjanji padaku, dia pasti akan menepati janjinya. Dia pasti baik-baik saja saat ini, ada Phi New yang mengobatinya." Yakin Krist pada dirinya sendiri.
Krist merasa perutnya bergerak-gerak, mungkin anaknya tau keadaan diluar sedang tidak baik hingga ia juga terlihat gusar didalam sana.
"Sayang, tenang ya sebentar lagi kita pasti bertemu dengan ayahmu." Ucap Krist dengan mengusap pelan perut buncitnya.
Sedangkan diruang tamu Jack menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, ia memikirkan apa yang harus ia lakukan selanjutnya.
"Pa apa yang terjadi dengan Krist?"
Wanita paruh baya itu tidak bisa membendung air matanya, hatinya begitu hancur.
"Anaknya Ruangroj memang bajingan! Dia membuatnya hamil. Kita harus segera menggugurkan kandungannya, aku tidak mau anak haram itu berada dirumahku dan mencoret reputasi keluarga Sangpotirat."
"Tapi itu akan membahayakan Krist juga pa."
"Aku akan mencarikan dokter terbaik."
Jack kemudian menyuruh Luke untuk mencari dokter kandungan terbaik untuk melakukan aborsi secepatnya. Ia tidak mau menunda-nunda lagi karena informasi seperti ini sangat berbahaya jika rivalnya mengetahui karena akan mudah bagi mereka untuk menghancurkan bisnis Jack.
Luke pun bergegas memerintahkan anak buahnya untuk mencari informasi tentang dokter kandungan terbaik. Salah satu dari mereka memberikan rekomendasi dokter pada Luke.
"Bangkok National Hospital memiliki dokter kandungan terbaik di kota ini tuan, saya mendengar bahwa dokter itu pernah menangani aborsi anak perdana mentri yang hamil diluar nikah." Jelas anak buah Luke.
"Apa kau yakin Earth?" Ucap Luke pada anak buah yanh bernama Earth itu.
"Benar tuan, jika anda tidak percaya mari kita datangi dia."
Luke pun setuju dan akhirnya mengikuti Earth untuk menemui dokter kandungan itu. Setelah perjalanan 35 menit, mereka sampai di Bangkok National Hospital. Earth dan Luke langsung saja menuju ruangan dokter tidak peduli banyak pasien yang sedang mengantri didepan ruangan yang terdapat papan nama 'Dr. Pluem Purim'.
"Maaf ada apa ini? Saya sedang menangani pasien, jika anda ada keperluan silahkan tunggu dipanggil terlebih dahulu." Ucap dokter dengan sopan.
"Aku tidak suka menunggu. Kau keluarlah atau aku akan menembak kepalamu." Ujar Luke pada pasien yang sedang diperiksa oleh dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockholm [Singto X Krist]
Fanfiction[COMPLETED] Warning NC (21+) 🔞🔞🔞 Krist tau bahwa ini akan terdengar sangat bodoh, tapi Krist tidak peduli. Krist benar-benar jatuh cinta pada orang yang telah menculiknya. Meskipun ia disakiti, dihina, bahkan direndahkan, tapi hati Krist tetap ya...