Singto kini bersiap untuk berangkat ke Jepang, mereka membawa jaket tebal dan pakaian dengan bahan yang hangat karena di Jepang saat ini sedang turun salju. Apalagi tujuan Singto dan Krist adalah Hokkaido, jadi hawanya akan lebih dingin daripada Tokyo.
Berbeda dengan Singto, Krist hanya duduk dengan memandangi baju wanita yang akan ia pakai setelah ini, ia tidak bisa membayangkan bagaimana penampilannya nanti dengan pakaian wanita dan juga wig panjang. Krist akui ia memang sedang hamil seperti wanita tapi ia tetap pria tulen.
"Kau tidak bersiap?" Tanya Singto.
"Apakah aku harus memakai ini?" Krist menunjuk pakaian wanita dan wig.
"Aku rasa kita sudah membicarakannya kemarin malam."
Krist mengacak rambutnya kasar kemudian pergi mandi. Sekitar 20 menit Krist selesai dan keluar kamar mandi dengan menggunakan pakaian wanita dan juga wig panjangnya. Singto mengalihkan pandangannya kearah Krist dan terkejut, Singto menatap Krist tanpa berkedip.
"Kenapa? Aneh ya?" Tanya Krist dengan berputar melihat bajunya.
"Cantik." Ucap Singto tanpa sadar.
"Apa?"
"Tidak, baju itu cocok untukmu."
"Aku ini pria!" Ucap Krist dengan tegas.
"Tapi kau hamil."
"Ya itu karena kau memperkosaku bodoh!"
"Kau mengataiku bodoh?" Singto terlihat marah dengan tatapan tajamnya membuat Krist begidik ngeri.
"Tidak tidak tidak, aku hanya bercanda hehe." Ucap Krist tersenyum canggung.
Singto membalikkan badannya, sungguh ia tidak benar-benar marah, ia hanya menggoda saja dalam hatinya ia tertawa lebar melihat Krist katakutan meski wajah Singto tetap terlihat datar.
"Ayo pergi."
Krist berjalan mengekori Singto dengan membawa kopernya, Krist sedikit kesal karena Singto tidak mau membawakannya, meskipun sebenarnya koper Krist tidak berat.
Ketika keluar Krist melihat helikopter yang siap untuk terbang. Singto sudah berada didalam helikopter dan mengulurkan tangannya untuk membantu Krist naik namun Krist malah terdiam. Krist takut ketinggian bagaimana bisa ia naik helikopter, Krist terlihat panik dan keringat membasahi dahinya.
"Hei Kitty, apa yang kau lakukan? Ayo cepat naik." Ucap Singto kesal.
Krist menganggukkan kepalanya kemudian meraih tangan Singto, ia akhirnya sampai didalam helikopter dan duduk disebelah Singto. Krist memasang seatbelt kemudian memejamkan mata, saat helikopter mulai naik tangannya memegang kencang seatbeltnya. Singto melihatnya dengan tatapan heran.
"Kau kenapa?"
"A-aku takut ketinggian." Ucap Krist dengan nada ketakutan.
"Astaga kau ini tidak bisa berenang, takut gelap, sekarang takut ketinggian, kau ini sebenarnya pria atau gadis sih." Singto geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stockholm [Singto X Krist]
Fanfic[COMPLETED] Warning NC (21+) 🔞🔞🔞 Krist tau bahwa ini akan terdengar sangat bodoh, tapi Krist tidak peduli. Krist benar-benar jatuh cinta pada orang yang telah menculiknya. Meskipun ia disakiti, dihina, bahkan direndahkan, tapi hati Krist tetap ya...