Chapter 5

3.1K 258 7
                                    

"Singto" panggil New.

"Apa?" Ucap Singto datar.

"Bisakah kau tidak menyiksanya lagi?"

"Tidak!" Tolak Singto dengan cepat. "Kenapa kau peduli padanya?"

"Aku hanya tidak suka melihat orang disiksa. Jika kau ingin membunuhnya, kenapa tidak langsung saja kau bunuh dia dengan pistolmu. Atau biarkan saja tadi dia mati tenggelam, kenapa kau harus menolongnya"

"Karena aku tidak ingin dia mati dengan mudah" ucap Singto datar.

"Ayolah Sing, setidaknya untuk 3 hari kedepan. Biarkanlah dia sembuh dulu" ucap New sedikit memohon pada Singto.

"Kenapa aku harus menurutimu?" Ucap Singto dengan menaikkan satu alisnya.

"Karena selama tidak ada Tay disini, aku yang bertanggung jawab atas kalian semua."

"Cih. Jika Phi Tay disini sudah pasti dia juga akan mendukungku melakukannya."

"Tapi sayangnya dia tidak disini, jadi kau harus menurut padaku" ucap New tegas.

"Jangan harap!" Ucap Singto dengan menekankan nada suaranya.

"Lagi pula jika kau menyiksanya saat dia keadaan sakit, itu akan menambah parah sakitnya, dan bukankah itu akan mempercepat kematiannya?"

Singto nampak berpikir dengan apa yang dikatakan oleh New.

"Oke aku tidak akan menyiksananya selama 3 hari, tapi setelah itu kau jangan melarangku melakukan sesuatu padanya" ucap Singto final.

Singto pergi meninggalkan ruang santai dan berjalan menuju kamarnya. Sedangkan New tersenyum menang, setidaknya New bisa meringankan beban Krist selama 3 hari. Untuk kedepannya ia akan memikirkannya lagi untuk membantu Krist.

Dilain sisi, dirumah keluarga Sangpotirat sedang gaduh karena mereka tidak mendapatkan kabar dari Krist selama beberapa hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilain sisi, dirumah keluarga Sangpotirat sedang gaduh karena mereka tidak mendapatkan kabar dari Krist selama beberapa hari. Papa dan mama Krist semakin khawatir saat ponsel anaknya itu juga tidak bisa dihubungi.

"Pa, kita lapor polisi saja. Ini sudah hampir seminggu Krist tidak ada kabar sama sekali" ucap Nan Sangpotirat.

"Tidak. Jika kita lapor polisi maka media akan mengetahuinya, itu tidak bagus bagi perusahaan" balas Jack Sangpotirat.

"Jadi kau lebih mementingkan perusahan daripada keselamatan anak tunggalmu sendiri?" Ucap Nan kesal.

"Bukan begitu, kalau media mengetahuinya bisa-bisa harga saham akan turun dan perusahaan akan bangkrut. Kau kira Krist suka hidup gelandangan?"

"Tapi, aku sangat khawatir dengan keadaan Krist."

"Aku sudah kerahkan semua anak buahku untuk mencarinya. Tenanglah kita akan segera menemukannya" ucap Jack sambil menenangkan Nan.

"Bagaimana jika Krist sudah... hiks hiks" Nan tak kuasa menahan tangisnya

"Nan jangan bicara seperti itu, Krist pasti baik-baik saja. Aku yakin" ucap Jack kemudian memeluk Nan.

Stockholm [Singto X Krist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang