Sihir

547 45 1
                                    

Irene James Holmes.

Anak tunggal dari pasangan Mycroft Holmes dan Albert James Moriarty.

Dia satu-satunya anak yang mereka miliki, umurnya 9 saat ini. Dia mewarisi rambut raven ayahnya, sedang mata hijaunya mewarisi milik 'ibunya'.

Tapi yang ajaibnya, dia punya kecantikan dan pesona salah satu servant ayahnya, Irene Adler. Ah, James Bond lebih tepatnya.

Tapi yang berbeda dihadapan Albert dan Mycroft saat ini adalah,

"Papa? Apa... I-Ini?"

Dia mengeluarkan sihir.

Ini bukan dunia dongeng yang biasa diceritakan oleh Fred pada Irene.

Ini Britania.

"P-Papa! Aku... takut." Irene kecil meringkuk, menangis dipojokkan. Mycroft bingung, gadis kecil kesukaan Ratu Elizabeth ini mengeluarkan sihir!

Albert jelas sangat ingin memeluk anak semata wayangnya, tapi pandangan Mycroft meruntuhkannya.

"Papa... kumohon... apa yang terjadi??"

Mycroft menghela nafas, dia akhirnya mengabaikan apa yang terjadi sebelumnya. Saat anaknya tersebut secara tidak sengaja membakar kertas teroris yang mengancamnya. Dia memeluknya, Albert juga.

"Kita akan bicarakan ini dengan yang lain." Putus Mycroft, Albert mengangguk. Namun Irene kecil masih sulit untuk ditenangkan.

"Papa... jangan buang... Irene... Kumohonnn..." Albert mengambil alih Irene, dia menggendongnya dengan sayang, hingga Irene akhirnya tertidur.

Sihir...

- a h o l m e s d a u g h t e r -

Mycroft menjelaskan keadaannya. Mereka terkejut dengan keadaan aneh anak tunggal Holmes dan Moriarty pertama itu.

"Sejujurnya, sihir memang tidak asing bagi kita. Namun aku sungguhan belum pernah melihatnya." Ujar John.

"Yang jadi masalah dia menangis..." James menatap anak itu yang masih setia digendongan Albert. Dia adalah sosok yang bertugas untuk menjaga Irene jika kedua orangtuanya sibuk. Dia juga sempat membawa anak itu pergi untuk melihat pekerjaan keluarga besarnya. Dan dia tidak menangis. Tidak takut, bahkan tidak protes dengan apa yang mereka lakukan.

Tapi kenapa Irene menangis?

"Kupikir dia takut tidak akan diterima lagi." Pernyataan Fred ada benarnya. Gadis kecil itu memang tidak selalu dituntut untuk sempurna. Namun semenjak dia tahu seperti apa keluarga besarnya, dia agak berubah. Dia ingin sempurna, menjadi anak dari pasangan Holmes dan Moriarty.

"Kupikir Fred, kamu harus mencari tahu soal informasi ini. Aku rasa, ini tidak hanya ketidaknormalan." William menatap Fred, dia mengangguk.

"Bagaimana kita akan menghadapi gadis kecil ini nantinya?" Sherlock menatap wajah polos gadis kecil itu, dia ikutan khawatir.

"Mau tidak mau Fred harus menemukan jawabannya sebelum Irene terbangun." Tambah William, Fred mengangguk tidak keberatan.

"Aku akan menetap disini sampai selesai, mungkin." Louis tidak bisa mengabaikan keponakannya itu. Dia sedang mengandung, jadinya dia tidak tega untuk meninggalkan anak itu.

"Mau tidak mau aku juga." Tambah John.

- a h o l m e s d a u g h t e r -

A Holmes Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang