~Kisah Hanum~Karna kemaren upnya lama jdi ini double up ya pren.
Kurang baik apalagi coba?Tapi sebelum baca vote dulu sabi kali preen, biar sama sama enak gitu.
📚 HAPPY READING 📚
Jam pelajaran terakhir akan selesai lima belas menit lagi, tapi Hanum sudah membereskan alat tulisnya dan dimasukan kedalam tas. Emang ga ada akhlak si Hanum mah.Sedangkan yang lain sibuk mencatat materi dipapan tulis. Gea yang melihat itu menggelengkan kepalanya. Walaupun sifat Gea sebelas duabelas sama si Hanum, tapi dia sedikit lebih rajin.
"lo ga nulis Num?" tanya Gea.
"ga ah males" ucap Hanum santai.
"gue ogah ya minjemin buku catatan gue" ucap Gea.
"dih siapa juga yang mau minjem punya lo, orang gue udah foto kok" ucap Hanum menunjukan foto dihandphonenya.
"serah lu dah Num" ucap Gea dan kembali menulis.
"hm, dah lu nulis aja biar jadi anak rajin" ucap Hanum menepuk pundak Gea.
Hanum menghela napas pelan, dia sangat bosan tidak melakukan apa apa. Hanum mengangkat tangannya.
"bu, pulangnya berapa lama lagi sih bu?" tanya Hanum.
"sebentar lagi Hanum" jawab bu Siska, guru Bahasa Indonesia.
"kenapa ga dipulangin sekarang aja, udh bosen nih bu" ucap Hanum menunjukan wajah memelas.
"kan udah dijadwalin pulangnya jam berapa" ucap bu Siska, masih sabar.
"nih ya bu, ibu bayangin kalo sekarang anak ibu yang masih kecil nangis nyariin ibu, tapi ibu dijadwalin pulangnya sebentar lagi-" ucapan Hanum terpotong.
"tapi saya ga punya anak yang masih kecil" sela bu Siska.
"ya-ya ibu bayangin aja, anak ibu masih kecil terus nangis, sedangkan ibu masih disini karna belum waktunya pulang. Pasti kasian kan bu? Mana ada seorang ibu yang tega biarin anaknya nangis" ucap Hanum lagi.
Bu Siska hanya diam.
"kita juga sama bu, cacing-cacing di perut kita juga udah nangis minta dikasih makan, kalo misal kelamaan terus cacingnya ngamuk gigitin perut kita sampe bolong gimana?" ucap Gea
"wah kalo sampe terjadi, ibu berarti ga berperikemanusiaan" timpal Joko.
"Ho'oh" ucap satu kelas setuju.
Bu Siska berdehem "baik kalo begitu pelajaran kita sampe disini dulu, yang belum selesai nulis boleh difoto dan dicatat dirumah. Ibu akhiri, assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh" ucap bu Siska dan pergi meninggalkan kelas.
"yes" seru satu kelas.
"mantep juga cara lo Num" ucap David, ketua kelas.
"iya lah, Hanum gitu loh" ucap Hanum mengibaskan rambutnya.
"yaudah kuy kita keluar" ucap Gea, semuanya pun keluar kelas.
Setelah keluar kelas mereka tidak langsung pulang, melainkan meledek kelas lain yang masih didalam kelas melakukan pelajaran.
Pasti ada yang sama kan sama mereka.
Hanum dan Gea sudah ada dijendela kelas Ririn, XI IPA 2. Kebetulan Ririn duduk disebelah jendela.
"duh kasiang tayang aku belum keluar kelas" ejek Gea pada Ririn yang sedang pusing mengerjakan soal-soal.
"mual ga sih makan soal mulu" tambah Hanum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Hanum [HIATUS]
Novela Juvenil[Follow dulu sabi kali preen!!] __________________________________ "kamu murid baru?" tanya pak Agus, pasalnya dia baru melihat Hanum. "ngga pak saya sudah dari pagi disini, jadi bukan murid baru lagi pak" jawab Hanum santai. "iya maksud saya kamu...