~Kisah Hanum~.
.📚 HAPPY READING 📚
Mereka bersembilan mengelilingi pasar malam tanpa berniat naik wahana yang ada. Tapi banyak jajan yang sudah mereka jelajahi, lebih tepatnya hanya Yoga yang menjelajahi semua stand makan yang ada.
Kalo soal makanan memnag Yoga juaranya, dia mampu menghabiskan lima mangkok mie ayam.
Tapi anehnya berat badan Yoga tetap stabil, bahkan dia memiliki roti sobek.
Sekarang mereka sedang ada di stand jagung bakar, mereka duduk dipinggiran stand sambil bercanda gurau tak terkecuali Safari. Walaupun dia baru kenal mereka, tapi dia merasa nyaman berteman dengan mereka.
Tak lama jagung bakar yang mereka pesan sudah datang.
"Wih harum banget nih aromanya" ucap Yoga.
"Enak nih pasti" sambung Yoga dan mulai melahap jagung bakarnya.
Tapi sebelum masuk kemulut, ada tangan kekar yang menahannya.
"berdo'a dulu bego" ucap orang itu yang tak lain adalah Safari yang duduk disebelah Yoga.
Mereka semua mulai mengangkat tangan dan berdo'a.
Ardan yang duduk didepan Safari mengerutkan dahinya.
"Woy lah Saf, lo yang nyuruh berdo'a tapi suara lo yang kga kedengeran" ucap Ardan.
Safari yang sedang memejamkan matanya, mendengar ucapan Ardan langsung menoleh.
"Lah ini gue lagi berdo'a" ucap Safari menunjukan kedua tangan yang terkepal jadi satu.
"Lo..." tanya Rasya pelan.
"Yoi" jawab Safari seakan tau apa yang ada dipikiran teman-temannya, Safari menunjukan kalung yang terselip didalam kaosnya.
Mereka hanya menganggukan kepalanya, bagi mereka perbedaan bukan penghalang bagi pertemanan.
"Tapi kalian gak risih kan karna gue beda sendiri?" tanya Safari, dia berfikir teman-temannya akan risih karna dia berbeda sendiri dari yang lain.
"Ya gak lah, masa cuma gara-gara beda agama aja kita risih dan gak mau temenan sama lo" ucap Hanum.
"Toleransi dan saling menghargai itu indah bro" ucap Tora.
"Emang indah, tapi dijaman sekarang kebanyakan yang gak goodloking gak dihargain." ucap Gea.
"Setuju banget gue, dulu gue ngerasain gimana diasingkan karna gue buriq" ucap Ririn sedikit kesal mengingat masa lalunya.
"Karna populasi sekarang kebanyakan goodloking, jadi ya gitu... Yang gak goodloking kalah saing" ucap Ardan.
"Udah lah jangan ngomongin yang goodloking, kasian tuh si author yang kga goodloking" ucap Awan yang sedari tadi hanya menyimak.
Kalo si Awan di bikin mati seru kali ya.
Kini suasana menjadi hening, mereka sibuk memakan jagung masing-masing.
"Ekhm" Ardan berdehem memecah keheningan, berhubung jagung yg dia makn sudah habis. Dia berusaha mengusir kesunyian.
"Oke pren disini saya akan menyanyikan lagu yang mewakili perasaan yang sedang saya alami" ucap Ardan menegakkan badannya bersiap untuk menyanyi. Sedangkan yang lain hanya menyimak, karna mereka tau sekarang Ardan sedang galau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Hanum [HIATUS]
Ficção Adolescente[Follow dulu sabi kali preen!!] __________________________________ "kamu murid baru?" tanya pak Agus, pasalnya dia baru melihat Hanum. "ngga pak saya sudah dari pagi disini, jadi bukan murid baru lagi pak" jawab Hanum santai. "iya maksud saya kamu...