Jangan lupa vote dan komen
Happy reading****
Lalice mengerjapkan matanya mencoba menyesuaikan dengan cahaya lampu yang langsung meneranginya ketika ia mencoba membuka mata. Setelah penglihatannya jelas Lalice menoleh dan mendapati Jeffry yang tengah terlelap dengan tangan yang memeluk pinggangnya.
Lalice menopang kepalanya dengan sebelah tangan dan memiringkan tubuhnya sehingga benar-benar menghadap kearah Jeffry.
"Jeff.."
Tangan Lalice terulur untuk mengusap-usap pipi Jeffry yang masih tidur dengan nyenyak.
"Bangun yuk udah jam tujuh malem tuh." ucap Lalice masih dengan mencoba membangunkan suaminya itu.
Sepertinya Jeffry ikut tertidur setelah memijatnya ketika sore tadi.
"Eungg.." Jeffry mengerang pelan dan malah beringsut mendekat kearah Lalice dan semakin memeluk tubuh gadis itu dengan wajah yang ia sembunyikan pada dada Lalice.
"Bangun Jeff."
"Lima menit lagi." gumam Jeffry dengan suara yang pelan.
Lalice menghela napasnya dan membiarkan Jeffry memeluknya seperti itu. Hingga lima menit berlalu Jeffry masih berada di posisinya dan tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan bangun.
"Udah lima menit Jeff, udah ah ayo bangun." ucap Lalice dengan menggoyangkan lengan Jeffry.
Jeffry berdecak karena tidurnya terganggu. "Ck, ganggu tidur gue lo ah."
"Ya emangnya lo mau tidur terus? Nanti pusing kepalanya kalau kebanyakan tidur."
Lalice merubah posisinya menjadi duduk dan merenggangkan tubuhnya. "Mau makan malem sama apa?"
Jeffry ikut merubah posisinya menjadi duduk. "Kita makan diluar aja, lo udah ngeberesin apart seharian masa iya harus masak juga."
"Bener nih mau makan diluar aja?"
"Iyaa."
"Yaudah gue siap-siap bentar."
"Ck gak usah dandan, kita cuma mau makan doang."
"Ya tapi masa iya gue pergi keluar kaya gini." gerutu Lalice dengan memperlihatkan penampilannya.
"Ya emangnya kenapa?" tanya Jeffry
"Ya malu dong Jeff." sebal Lalice. "Pokoknya gue mau siap-siap bentar." ucap Lalice lalu turun dari kasur.
"Gak usah pake baju pendek." ucap Jeffry ketika Lalice membuka lemari untuk mencari baju yang akan dipakainya.
"Kalau baju pendek gak boleh berarti celana pendek boleh dong?" tanya Lalice dengan melirik kearah Jeffry. "Kalau gitu gue mau pake hotpants jeans sama hoodie aja."
"Berani lo keluar pake celana sependek itu gue bikin gak bisa jalan lo." ancam Jeffry
Lalice melotot. "Heh!"
"Awas aja lo Jeff kalau sampe berani."
Jeffry mengangkat bahunya acuh. "Ya makanya gak usah aneh-aneh. Kalau lo mau pake celana sependek itu cukup di dalem apart aja, di depan gue, gak boleh di depan banyak orang."
Lalice mendengus. "Posesif cih."
"Bukan posesif ya anjir." sanggah Jeffry. "Emang lo mau jadi tontonan cowok-cowok karena pake celana kekurangan bahan kaya gitu? Paha lo bisa jadi tontonan banyak orang tau gak."
Lalice mengulum bibirnya mendengar perkataan Jeffry yang terdengar kesal. "Ah lo cemburu gitu kalau gue diliatin banyak cowok?" godanya
"Dih percaya diri banget lo." Jeffry lalu beranjak dari kasur.