1 | tidak seharusnya ada kebencian

325 85 0
                                    

Encha yang sebelumnya tidak memikirkan tentang pernikahan, hanya karena dia tahu hidupnya tidak akan lama. Bisa bertahan hidup sampai sejauh ini saja merupakan keajaiban. Karena penyakit yang tidak bisa disembuhkan itu, Encha menjadi sangat menderita.

Namun, dia selalu melakukan apa saja. Agar dia tidak mati sia-sia. Terus setia pada kekaisaran, dan mendukung kekaisaran sepenuh hatinya. Sama dengan yang dilakukan oleh keluarga Lorais sebelumnya.

Tidak peduli jika Encha itu lemah, dan penyakitan. Dia selalu bisa mengalahkan banyak musuh-musuh kekaisaran, dan menjadi komandan perang. Serta kembali membawa kemenangan. Encha selalu bertahan hidup dengan baik, hingga dia lupa jika hidupnya tidak akan lama lagi.

Sampai tiba-tiba saja kaisar memanggilnya, dan mengatakan sesuatu yang membuatnya terkejut. Dia tidak pernah memikirkan soal pernikahan, dari banyaknya permintaan agar dia menikah. Dan segera melamar para putri bangsawan lainnya. Encha selalu menolaknya, dia benar-benar mengabdikan dirinya pada kekaisaran saja.

"Duke Encha, kau harus menikah dengan putriku. Akan lebih baik jika Julin menikah denganmu," ucap Candle membuat Encha benar-benar terkejut kala mendengarnya.

Encha tidak pernah bertemu dengan Julin, keduanya mungkin sama-sama hanya mengenal nama masing-masing. Tapi tak pernah bertemu secara tatap muka. Apalagi yang Encha dengar, putri satu-satunya kaisar Candle sudah memiliki tunangan. Bagaimana bisa seorang kaisar, menikahkan putrinya pada laki-laki lain. Sementara putrinya sudah memiliki seorang tunangan yang di cintainya.

Mau bagaimana lagi, Encha tidak bisa menolaknya sama sekali. Dia tidak memiliki keberanian untuk melakukan penolakan. Apalagi tatapan sendu penuh harapan itu ditujukan padanya.

Mengingatnya saja sudah sangat membebani Encha. Dia ti tahu caranya untuk mendekati sang putri, jika saja gadis itu membencinya. Sudah pasti Encha akan merasa begitu bersalah. Karena dia membiarkanya menderita setelah menikah dengannya. Laki-laki yang sama sekali tak di cintainya itu.

"Kak, besok kakak akan langsung mengadakan pernikahan ya? Kaisar tidak memikirkannya dengan baik. Count Betram pasti merasa terkhianati sekali, padahal putranya menjadi tunangan putri untuk beberapa tahun. Tapi ternyata, putri menikah dengan kakak," ucap Bastian yang mengkhawatirkan kakaknya.

Encha juga tahu jika Bastian pasti akan sangat mengkhawatirkannya. Kehidupan kakaknya itu tidak pernah baik-baik saja, dia yang harus menanggung kutukan secara turun-temurun. Dan terus berusaha untuk menjadi kuat, dan kini harus mendapatkan permusuhan karena kaisar yang tak memikirkannya sama sekali.

"Jangan kau pikirkan, yakinlah semuanya pasti akan baik-baik saja," tutur Encha tak ingin terlihat menyedihkan di depan adiknya sendiri.

"Paman, maaf karena aku tidak bisa melakukan apapun untuk paman," sahut Basta yang merupakan ponakannya itu. "Seharusnya paman menikah dengan seseorang yang paman cintai. Seperti cerita dongeng yang pernah paman bacakan untukku."

Mendengarnya saja membuat Encha merasa sedih, dia juga tidak ingin menikah. Tapi mau bagaimana lagi, apa yang merupakan keputusan dari kaisar. Sama sekali tak bisa dirinya tolak, bahkan jika itu pun membebani Encha.

"Paman, semuanya pasti baik-baik saja kan? Paman itu orang yang tampan. Bahkan lebih tampan dari ayah dan adikku, jadi paman harus percaya diri. Putri akan jatuh cinta pada paman nantinya," kata Kayla dengan begitu antusias.

Lantas Encha pun mengelus-elus lembut puncuk rambut kedua ponakannya itu. Mereka bagian dari keluarganya yang sangat berharga, dalam keadaan apapun. Mereka tidak pernah meninggalkan Encha sendirian.

Ketulusan Hati Encha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang