0.3

445 72 17
                                        

KILLING ME
Hanma x Reader
©ken wakui


Kalau ditanya diantara Hanam dan (Name) siapa yang paling sering merajuk itu jawabanya ya tentu aja (Name), sebenarnya dari pada merajuk lebih menjuru ke arah pemarah. Dapat kekasih bentukan seperti Hanma ini benar-benar menguji mental.

Tukang gelud, perokok aktif, langanan bolos sekolah, dan yang paling bikin stres itu sifat Hanma yang kadang tidak bisa ditebak. Ingin cari kekasih lain saja rasanya, tapi (Name) sudah kepalang cinta dengan Hanma.

Contoh saja saat ini, mereka baru saja keluar dari kantor bimbingan konseling. Hanma lagi-lagi berbuat ulah dengan cara memukuli senior, alasanya? Para senior itu menatap dengan tampang melecehkan ke arah (Name). Oke untuk kali ini (Name) akan dengan senang hati memberikan pelukan sayang kepada Hanma jika saja ia tidak terseret dalam masalah ini.

Kan sialan, yang bertingkah itu Hanma tapi ia malah terseret dikenakan hukuman. Katanya karna ia akar permasalahan, GURU EDAN!!
Ia bahkan hanya berdiam diri dengan manis sambil mengunyah makanan dengan khusu, apa salahnya?

"(Name), akhh!! Jangan marah, aku akan mengerjakan bagianmu sungguh!!" rengek Hanma, karena sedari tadi didiamkan (Name).

"Marahin saja, jangan diam saja" sambung Hanma.

"Grrrr SIALAN!! KAU ITU JIKA INGIN MEMBUAT MASALAH YA JANGAN BAWA-BAWA AKU!!" Bentak (Name) sambil menarik kedua telinga Hanma. Peduli badak jika telinga Hanma melar.

"Aduh, duh duh!!" ringis Hanma.

Puas menyalurkan amarahnya ke telinga Hanma, (Name) segera melepaskan tarikannya berganti mengelus pelan telinga Hanma.

"Maaf deh, nanti ku traktir es krim," Bujuk Hanma.

Perempatan kembali muncul di pelipis (Name), lalu menatap garang Hanma. Hanma kicep, ia salah lagi?
Tentu saja pasti salah!! Peraturan tak tertulis nomor 3 '(Name) selalu benar, terlebih saat marah'.

(Name) sudah mengangkat tangan guna memukul Hanma, namun ia urungkan saat kepalanya merasakan elusan lembut dari Hanma. Seketika itu otot-otot yang sedari tadi mengencang paska marah-marah langsung melemas. Elusan kepala benar-benar ampuh untuk menenangangkan (Name). Aneh memang dikata (Name) itu anjing? Tapi itu kenyataan.

"Sudah ya, maafkan aku. Sekarang ayo kerjakan hukumannya lalu kita pergi kencan, bagaimana?" ucap Hanma seraya menarik (Name) kedalam dekapannya tak lupa tangan yang senantiasa mengelus pucuk kepala (Name).

(Name) memejamkan matanya, sial Hanma benar-benar bau keringat!! Lantas ia mendorong Hanma mundur lalu berkata, "Shu, kringatmu bau bodoh."

"Hehh," hanma menyeringai, selanjutnya ia mengambil tindakan dengan mengapit kepala (Name) ke ketiaknya dibarengi dengan tawa puas dari Hanma.

Hanma bahagia, (Name) mati kehabisan napas.

Sekian adalah akhir dari cerita ini.



















Bercanda.

Masih banyak sifat bejad Hanma dan kesabaran (Name) yang belum habis dipaparkan di sini.

Mari kita kembali fokus dengan sepasang kekasih ini yang tengah menghabiskan masa hukuman mereka. Apa belum dijabarkan jika mereka dihukum mengecat tembok belakang sekolah?

Sejujurnya memberi hukuman mengecat tembok untuk kedua orang ini akan salah, karena keduanya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama memiliki tangan kriminal. Rasa ingin berkarya di tembok ini sangat tinggi. Namun apa daya, mereka tak ingin hukumannya ditambah.

KILLING ME (Hanma X reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang