KILLING ME (Hanma X reader)

0.6

Killing me
Hanma x Reader
©ken wakui

....

Mati sudah, Hanma betulan sedang frustasi sekarang ini. Ya bagaimana tidak? Gadisnya, belahan jiwanya, dunianya-Kata Hanma-tengah mengabaikanya ahh Total mengabaikan.

Dia bahkan sudah mohon-mohon bak orang terlantar di teras rumah (Name) namun masih saja diabaikan. Hanma kesalkan jadinya, maunya (Name) itu apa sih. Dengan kondisi hati yang frustasi Hanma menyambar dompet serta hp yang ada disebelahnya, ia berniat mencari udara segar sekalian melepas stres.

Dengan langkah yang berat Hanma berjalan tak tentu arah, mengikut kemana arah kakinya meminta saja. Sesekali juga matanya mengamati sekeliling dan sialnya ia malah mendapati sepasang kekasih yang tengah berbagi kasih, menyebalkan sekali ia jadi semakin merindukan (Name) sekarang.

"Jika ingin pacaran tau tempat dong sialan," ucap orang yang tak tau tempat jika menebar kasih sayang dengan (Name).

Seperkian jam Hanma berjalan tak tentu arah, akhirnya di sinilah kakinya berhenti. Iya, di depan rumah (Name). Mata Hanma ingin mengeluarkan air mata saja rasanya padahal baru dua hari diabaikan namun rasanya sudah ingin mati saja.

Silahkan sebut Hanma sebagai budak cinta yang tolol, namun mau bagaimana jika itu kenyataannya?

"(Name)..." lirih Hanma sambil menatap nanar pintu rumah sang kekasih.

"Kenapa?"

"Kangen- (NAME)!!!!!" Dan tanpa basa basi lagi Hanma dengan segera menerjang (Name) dengan pelukan, (Name) yang tak siap tentu saja terjatuh ditimpa Hanma pula.

"Jangan, maaf, salah."

(Name) mengeryit bingung dengan gumangan Hanma, segaralah ia menepuk kepala Hanma dengan sedikit keras. Sedikit aja.

"Minggir bodoh, aku gak bisa napas."

"Jangan cuekin tapi ya."

"Iya!! Cepet kamu mau aku mati?"

"Gak boleh bohong loh!"

Cukup!? Habis kesabaran (Name), apa kata tentanga jika melihat ia tengah berbaring di tanah dengan lelaki berada di atasnya, wah membayangkan gosip yang akan keuar dari para mamah pengosip saja sudah mengerikan dan (Name) tak mau ia menjadi buah bibir para mamah pengosip.

"Hanma minggir atau kamu ku tempelang sekarang!!"

Akhirnya dengan sedikit ancaman dari (Name) Hanma mau bangkit meski setelah berdiri ia kembali berhambur ke pelukan (Name).

"Duhh, lepas kenapa sih. Susah ini mau jalan!!"

Hanma hanya merespon dengan gelengan tanda engan mengakhiri dekapanya pada tubuh (Name). Jadi apa yang akan kalian lakukan sekarang?

Menendang Hanma agar menyingkir atau membiarkan saja ia memeluk kalian sepuasnya?

. . . . .

"Jadi? Mau apa?"

Rasanya Hanma ingin menangis haru sekarang, (Name) kekasihnya, dunia terindahnya-cukup!! itu mengelikan- membuka suaranya setelah dari tadi mondar-mandir di dapur menata barang belanjaanya dan mengabaikan Hanma tentu saja.