bab 3

10.8K 430 12
                                    

Sinar matahari memasuki kamar lewat Jendela.

"nghh.." Renjun melenguh saat ingin bangun. Mereka tidur dalam ke adaan telanjang bulat, tanpa sehelai kainpun mereka pakai.

"pa... Renjun ingin mandi lepas ya?" Renjun menggerakan badan Jaemin

"..."

"Papa!" untuk yang ke dua kali Renjun mencoba membangunkan Jaemin, dan masih tidak ada jawaban.

Cup!

"ergggh" tadinya Renjun hanya ingin mencium bibir Jaemin sekilas supaya bangun siapa sangka Jaemin menahan tengkuk Renjun untuk memperlama ciuman dan semakin dalam.

"eenggghh.." Renjun memukul dada Jaemin pelan tanda Renjun kehabisan nafas. Dengan berat hati Jaemin melepaskan ciuman itu, tapi dia juga membutuhkan udara. Kan ga mungkin habis nafas ciuman terus :v

"hhh.. hhh, papa bukanya bangun ihh. Renjun mau mandi juga" Renjun mem-pout bibirnya marah tapi terlihat lucu buat Jaemin

"hahaha papa tau kamu akan mencium papa supaya bangun jadi papa biarkan supaya Renjun cium papa"

"Ketawa lagi. Dah lepas Njun mau mandi" Renjun mencoba melepaskan pelukan Jaemin.

"How about taking a bath together hm?" Jaemin menggendong Renjun ala koala, yang di gendong melilitkan kaki di pinggang Jaemin dan kepalanya dia tanamkan di potongan leher Jaemin.

Skip aja mandinya, mereka bukan mandi Jaemin aja yang modus :} hehehe

"daddy!!" Renjun melambaikan tangannya pada Jeno di ruang tamu

"huh? Kau di hajar habis habisan malam tadi?" tanya Jeno

"tidak, tadi pagi aku melakukannya lagi" Bukan Renjun yang menjawab melainkan Jaemin.

"dasar, sini Renjun" Jeno mengulurkan tangannya. Renjun turun dari gendongan Jaemin dan naik ke pangkuan Jeno. Dan terjadilah cuddle antara Jeno dan Renjun

"dah lah, gw ke kamar dulu. Seneng seneng dah tuh klean ya" Jaemin mengusak rambut Renjun dan pergi ke kamar dia.

"Renjun.."

"ya daddy? Ada apa?" Renjun masih cuddle sama Jeno

"Apakah ini masih sakit?" tanya Jeno sambil menekan nekan pantat Renjun

"shhh, s-sakit. Daddy mau?" tanya Renjun sambil memegang dada Jeno dan membentuk pola asal.

"daddy tidak memaksa kalau masih sakit, daddy akan minta handjob saja" Jeno mengarahkan tangan Renjun ke selangkangan Jeno. Bisa Renjun rasakan milik Jeno sudah setengah bangun. Mau tidak mau Renjun akan melakukannya. Dengan perlahan Renjun memijat penis Jeno dari luar celana.

"rrhhhh, lebih cepat baby" ucap Jeno tepat di telinga Renjun menggunakan deep voice. Bulu kuduk Renjun berdiri kala mendengar deep voice Jeno. Renjun mempercepat pijatan di penis Jeno

"aahhh, daddy sudah tidak tahan." Jeno dengan cepat melepas semua pakaian miliknya dan Renjun, setelah mereka berdua telanjang bulat Jeno membuat posisi Renjun menjadi menungging. Dengan cepat Jeno memasukan penisnya ke dalam lubang anal Renjun dengan sekali hentak.

"AAAAGHHH!!" Renjun berteriak keras dan menjatuhkan air mata. Bagaimana tidak sakit? Tanpa pemanasan dan lubang yang kering sudah di pastikan lubangnya lecet.

"shhh, sempith rhhh" Jeno memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo cepat.

"hmm? Kau keluar tanpa persetujuan daddy Renjun!"

Plak! Plak! Plak! Plak!

"ngahhh. Hiks s-sakit hiks. Maafkan Renjhun daddyh"

"Anak nakal harus di hukum. Kira kira apa ya hukumannya?" tanya Jeno pada Renjun
"Sepertinya itu asik. Benar bukan Renjun?" Jeno menunjuk 1 lemari besar dan isinya adalah...







Tbc...
eaak gimana? Hebat bukan? Ga.
ku kmrn ga sempt up karena mama ku suruh tidur, sekarang kuota gw habs
DAH LAH.
Hey tinggal kan jejak yya-!!

Daddy and papa (Norenmin) {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang