Bab 2

14.2K 524 47
                                    

"ohh, anak pintar" Jaemin kembali setelah 3 menit pergi entah ke mana dan membawa sesuatu.
"Mari kita selesaikan dengan cepat" Jaemin menghampiri Renjun lalu menyambar bibir Renjun dengan sedikit kasar. Jaemin memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kir. Renjun yang di cium pun membalas lumatan dari Jaemin. Lidah Jaemin berusaha untuk masuk ke dalam mulut Renjun, dengan senang Renjun membuka mulutnya dan membiarkan Jaemin memainkan lidahnya di dalam mulut Renjun. Jaemin mengabsen deretan gigi Renjun, mengajak lidah Renjun untuk bermain.
'hmm, cpkcpk ck'

tangan Jaemin mulai meraba dada Renjun dan membuka kausnya dengan cepat. Ciuman Jaemin turun ke leher dan membuat 'hickey' yang lumayan banyak. ciuman Jaemin kembali turun ke dada Renjun dan menyesap puting Renjun kuat solah olah akan keluar asi, Renjun mendongkak dengan mulut yg menganga, air liur yang keluar. Menambahkan kesan yang semakin sexy.

"a-ahh papa Lenjun m-mau cum y-ya?" Renjun memohon pada Jaemin

"hm? Bahkan kita belum masuk ke intinya" Jaemin mendongkak untuk melihat wajah merah Renjun
" don't cum before papa allows!"

Tangan Jaemin merambat ke arah selatan Renjun dan menyentuh kejantanan milik Renjun secara pelan tapi menuntut.

Croot

"nghhh, AHHHH!" Renjun sampai di pelepasannya.

" what did papa just say to Renjun?" tangan Jaemin masih setia memainkan kejantanan Renjun

"hhh, ma-maafhkan Lhenjun papah, pleaseh a-ahhh" Jaemin menjambak rambut Renjun sehingga Renjun mendongkak.

"hukuman yang bagus apa hm? Renjun mau hukuman yang menyakitkan atau yang enak?" tanya Jaemin pada Renjun

"y-yang enak saja Papa" Renjun memegang kepalanya karena masih terjambak

"menungging" perintah Jaemin pada Renjun dan di lakukan oleh Renjun
"Berhitung, kalau salah ulang dari awal"tangan Jaemin bersiap untuk memukul pantat Renjun

Plak!

"S-satu"

Plak!

"shh, dua"

Plak!

"Empat"
hilang sudah konsentrasi Renjun

"Kita ulang dari awal" Jaemin mengambil cambuk di lemari sebelahnya
"Hitung yang benar sampai 10"

Ctass!

"ngahh s-sakit papa" Renjun mengeluarkan air matanya yang dia tahan dari tadi

"Papa bilang hitung, hitung Renjun!"

Ctass!
Ctass!
Ctass!

"AHHH!" tubuh Renjun ambruk ke bawah

"Menungging, CEPAT!" Renjun yang di bentak langsung menungging, bisa Jaemin liat pantat Renjun penuh bekas cambukan berwarna merah.

"Hitung dengan benar, kalau tidak. Tidak akan selesai!"

"B-baik papa" badan mungil Renjun gemeter ringan karena posisinya sangat tidak nyaman

Ctass!

"S-satu"

Ctass!

"Dua"

dan seterusnya sampai cambukan ke 10 Jaemin menghentikan cambukannya

"Papa akan langsung ke intinya saja ya baby" Jaemin mengelus pipi Renjun dengan jempolnya. Di angkat kaki Renjun dan di taruh di pundaknya. Jaemin memegang kejantanannya dan memasukan secara perlahan ke lubang milik Renjun.

"nghhh, ahh p-pelan pelan. Sakit papa hhh" Renjun meremat seprai kasur di sebelahnya

"huh? Bahkan baru kepalanya sudah sakit?" dengan cepat Jaemin memasukan kejantanannya ke lubang Renjun

"AHHHH! HIKS SAKIT, HHHH" Renjun berteriak saat Jaemin memasukan miliknya dengan sekali hentak.

"Papa akan bergerak, boleh?" Jaemin berkata lembut dan di angguki Renjun.
Lampu hijau sudah nyala artinya maju

Dengan tempo teratur Jaemin memasukan dan mengeluarkan miliknya, kedua tangan Renjun di pegang Jaemin, satu tangan Jaemin mengocok kejantanan Renjun sesuai dengan tempo.

"shhh, ahhh ngghhh ahh ah euggh" entah suara desahan dari mana dan tak tau siapa yg mendesah tapi bukan Renjun atau Jaemin

"ahh, yesh daddy lebih cepathh mhh" Jaemin menghentakan penisnya lebih cepat karena dia tau kalau dia telah menemukan titik manis Renjun.

"mhhh ahh papa, Renjun mau cum boleh ya. hhh enghh" Renjun memohon pada Jaemin, dengan cepat Jaemin menutup lubang kencing Renjun dan menambah tempo hentakannya.

"ahhh dikit lagi papa akan sampai sayang, bersama"

"AAHHH!"
"ahhh yes baby"

Setelah 7 hentakan terakhir mereka berdua sampai pada putihnya. Jaemin merebahkan badannya di sebelah Renjun dan memeluk Bayi kesayangannya ini.

"cape hm?"

"..."

Tidak ada jawaban dari si manis akhirnya Jaemin nelihat ke arah Renjun yang tertidur pulas. Rupanya si cantik ini capek, Jaemin mengelus kepala Renjun dan mencium keningnya. Mereka tidur dengan keadaan yang sangat kacau tapi manis. Avv

Tbc...

Wkwkwk gimana nih? Mau kasih saran atau ga? gw up ini siang karena gw mau tidur, ngantuk abiez coyy. tangan 1 lagi di gunakan ya jangan di biarkan. Jadi ke dua tangan klean berfungsi. Btw maaf ye kalo gajelas.Jangan jadi silent reader yya
bai bai^^

Daddy and papa (Norenmin) {Revisi} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang