18

11K 1K 61
                                    

Play Song : Rapuh-Agnes Monica

Play Song : Rapuh-Agnes Monica

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Selama prosesi pemakaman Eyang, Rindu tidak henti-hentinya menangis, tangannya terulur seakan-akan ingin menggapai tubuh, Sang Eyang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Selama prosesi pemakaman Eyang, Rindu tidak henti-hentinya menangis, tangannya terulur seakan-akan ingin menggapai tubuh, Sang Eyang.

Ia tidak menyangka Eyang akan meninggalkan secepat ini. Eyang mengingkari janjinya dan pergi meninggalkannya.

"Lo yang kuat ya, Rin. Gue turut berdukacita" Kata Ilova yang ikut hadir pemakaman Eyang.

Ilova ikut menjatuhkan air matanya.

"Gue tau gimana rasanya ditinggalin sama orang yang kita sayang, gue juga pernah ada diposisi Lo"

Rindu hanya diam dan tidak henti- hentinya memanggil-manggil nama Eyang.

"Hidup itu Takdir, Rin. Kehidupan kita sudah ditentukan oleh Takdir. Kadang, Takdir memang tidak adil
tapi kita tidak bisa melawan takdir"

Setelah mengatakan itu Ilova mundur mempersilahkan Sanya maju.

"Rin, udah ya jangan nangis lagi nanti Eyang sedih lihat Rindu nangis" Ucap Sanya sambil mengusap bahu Rindu.

"Ikhlaskan Eyang ya biar Eyang tenang di atas sana. Kamu nggak
maukan buat Eyang sedih?"

Rindu langsung menyingkirkan tangan Sanya dari bahunya, ia menatap Sanya dingin.

"Memangnya Mama tau apa tentang arti mengikhlaskan? Mama itu nggak tau apa-apa! Itu karena Mama nggak pernah ngerasain kehilangan orang yang Mama sayang, Mama nggak tau apa yang aku rasain sekarang, Mama nggak tau apa-apa tentang aku!" Kata Rindu begitu menohok hati Sanya.

"W-waktu itu waktu Papa meninggal, Mama nggak datang ke pemakaman Papa, Mama juga nggak ngerasa sedih samasekali pas Papa m-meninggal" Ujarnya disela-sela isak tangisnya.

Semua orang yang ada sana ikut menangis melihat wajah Rindu
yang terlihat begitu terluka.

"R-rindu, M-mama, hiks" Sanya tidak mampu melanjutkan kata-katanya.

NADATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang