𝐙𝐞𝐫𝐢𝐜𝐜𝐨 || 𝟎𝟏

27 4 0
                                    

Kicauan burung dan sorot sinar matahari menyapa seorang remaja berusia 17 tahun yang sedang terlelap dalam tidurnya. Ya remaja itu adalah zericco, meskipun jam sudah menunjukkan pukul 07:00 dan itu artinya bel masuk sekolah akan berbunyi sebentar lagi, zericco tetap tidak bergerak sama sekali dari kasur kesayangannya.

 Ya remaja itu adalah zericco, meskipun jam sudah menunjukkan pukul 07:00 dan itu artinya bel masuk sekolah akan berbunyi sebentar lagi, zericco tetap tidak bergerak sama sekali dari kasur kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek!

Suara pintu dibuka, dan munculah seorang wanita yang sudah tidak muda lagi tapi masih terlihat cantik dan anggun. Wanita itu adalah Calista Caroline Dominic dan lebih tepatnya adalah ibu dari zericco.

"Zericco " panggil Calista, ia tersenyum melihat putranya begitu tampan meskipun sedang tertidur nyenyak.

"Sayang, bangun yuk" namun masih belum ada sahutan atau pergerakan dari zericco.

"Zericco, sayang, anak bunda yang ganteng bangun yuk" dan.. sepertinya kali ini Calista berhasil, terbukti saat zericco membalikkan badannya.

"Bentar lagi mom 5menit lagi" zericco menyahut dengan mata yang masih terpejam.

"Sayang, sebentar lagi masuk kelas loh"

"Ck! Iya mom" dengan malas zericco bangun dari kasur kesayangannya.

"Langsung mandi ya, mommy tunggu dibawah kita sarapan bareng, Daddy dan Agatha sudah menunggu daritadi" Calista berlalu untuk menyiapkan sarapan pagi.

🍓🍓🍓

Sementara dirumah yang terlihat sederhana namun terkesan sangat nyaman, ada seorang gadis yang sedang menata gorengan kedalam wajan untuk dibawa ke sekolah. Ya gadis itu adalah Aneila dalmora aquila atau biasa disebut ila.

"Ila sayang sarapan dulu nak" panggil sang bunda yang bernama Ratnadewi Nadila atau biasa dipanggil ibu Dewi.

"Iya bunda bentar lagi ila sarapan, ila lagi menyiapkan gorengan yang nanti akan dijual Bun" ila tersenyum begitu manis pada sang bunda.

Namun beda dengan sang bunda, Dewi yang melihat anaknya begitu semangat menata gorengan tersebut tersenyum sendu.

"Ila maafin bunda ya nak, disaat anak seusia kamu sedang asyik-asyiknya menikmati masa remaja sedangkan kamu harus membantu ibu jualan seperti ini" Dewi meneteskan air matanya, ia sedih melihat anaknya yang harus berjuang untuk membantu biaya perekonomian keluarganya dan membantu membayar uang bulanan sekolahnya.

Ila yang sedang menata gorengan pun tersentak dan segera menyudahi aktifitasnya karena mendengar ucapan sang bunda yang membuat dirinya ikut bersedih. Ila menghampiri sang bunda yang sudah menatapnya dengan air mata yang bercucuran.

"Ya'allah bunda , bunda kenapa bilang seperti itu ila sama sekali ngga marah sama bunda dan ayah karena hidup kita yang seperti ini, ila bahkan bersyukur karena masih banyak orang diluaran sana yang gabisa sekolah karena tidak punya uang" ila memegang tangan sang bunda dengan mata yang berkaca-kaca.

ZERICCO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang