MAMA PAPA PULANG!

49 3 1
                                    

Setelah 1,5 tahun Cahyo dan Wendy ga balik ke rumah, akhirnya hari ini, jam 7 malem mereka sampe di istana yang udah susah payah mereka bangun.

Ceklek!

Wendy membuka pintu utama rumah mewah itu, namun hanya sepi yang menyambut mereka berdua.

"Ni anak anak pada kemana ya mah, kok sepi bener ini rumah" Cahyo.

"Lagi pada ngaji kali pah, anak anak mamah kan rajin ngaji tiap abis magrib" Wendy.

"ASSALAMUALAIKUM, MAMA PAPA PULANG!!!" Cahyo.

"ABANG! KAKAK! ADEK! MAMA PULANG BAWA OLEH OLEH NIH!" Wendy.

Sekarang ga heran kan kalo si Dara suka teriak teriak tuh menurun dari siapa.

"WALAIKUMMUSSALAM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH MAMA KUH PAPA KUH!" Dara.

Dara yang awalnya lagi menuruni tangga dengan santuynya langsung lari pas liat kedua orang yang paling dia kangenin selama ini.

"Gimana kabarnya? Oleh oleh apa nih?" Dara.

Wendy dan Cahyo tersenyum bahagia saat melihat anak gadis satu satunya mereka udah tumbuh besar sekarang.

"Kabar baik kita mah, sana panggil abang sama adek, suruh kesini cepetan" Cahyo.

Dara mengangguk dan mengambil nafas dalam sebelum berteriak.

"BANG JUNA! ADEK JINAN! BURUAN KESINI!!!" Dara.

Selang 2 menit si Juna dateng dengan baju koko warna putih, peci warna item kesayangannya, dan sarung warna putih, sambil bawa al-qur'an di tangan kirinya.

"Walaikummussalam warohmatullahi wabarokatu, tadi Juna lagi ngaji hehe, tapi salamnya udah di jawab dalam hati kok" Juna.

Wendy sama Cahyo cuma geleng geleng kepala liat si Juna, ga heran sih sama Juna yang emang terbiasa baca al-Qur'an tiap abis sholat.

Sedangkan Jinan lagi jalan gontay dari arah lantai dua, dengan sarung kotak kotak warna item, baju koko warna biru muda dan rambut yang acak acakan.

"Kamu abis ngapain dek, kok rambutmu amburadul kayak gitu" Wendy.

"Jinan tadi ketiduran abis sholat Magrib, trus kaget pas denger teriakan kalian tadi" Jinan.

"Kan udah dibilangin jangan kebiasaan, kalo abis magrib tuh ngaji dek, bukan tidor!" Juna.

"Ya maap atuh, kan Jinan khilap" Jinan.

"Khilap tapi diterusin, anak pintar" Dara.

"Astagfirullahallazim ya allah, ini Dina lagi halu sampe segininya, masa iya mama sama papa udah pulang" Dina.

Jadi ini Dina baru aja bangun bobo setelah tadi badannya rada ga enak, dan pas bangun dia di kagetkan dengan kehadiran mama papanya yang sekarang lagi duduk anteng di pinggiran kasur empuk di kamar Dina.

"Ga halu kok dek, ini beneran mama sama papa" Airin.

Airin berjalan mendekati sang putri semata wayangnya, lalu menempelkan punggung tangannya di dahi si Dina.

"Gimana ma? Masih demam anaknya?" Dirga.

"Alhamdulillah udah engga pa, udah mendingan dari pada tadi" Airin.

"Ya allah ini Dina ga lagi mimpi kan, kalo ini mimpi, plis jangan bangunin Dina ya allah" Dina.

Mendengar ucapan putrinya barusan, Airin dan Dirga kompak memeluk Dina sambil meneteskan air mata mereka.

"Maafin mama sama papa  ya sayang" Airin.

"Jangan tinggalin Dina sendirian lagi" Dina.

"Tapi mama sama papa ga bisa sayang, ada kerjaan yang ga bisa selamanya ditinggalin" Dirga.

Girl's Cool SquadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang