Tepat jam 8 malem Dara, Juna, sama Jian duduk berjejer di sofa ruang tamu rumah mereka, menunggu persidangan lanjutan soal nilai rapot, mereka udah siapin mental dari pagi tadi semoga aja mereka kuat buat ngelawan ego kedua orangtuanya.
"Assalamualaikum, semuanya udah siap?" Wendy.
"Walaikummussakam, insyaallah kita udah siap mah" Juna, Dara, Jian.
"Oke mama mulai, dari bang Juna dulu, abang dapet juara berapa?" Wendy.
Juna menarik nafas terlebih dahulu merilekskan diri sebelum menjawab pertanyaan mamanya.
"Juara satu umum Ipa dan juara satu dikelas mah" Juna.
"Bagus bang, pertahanin gelar sama nilainya ya, abang minta apa aja boleh nanti mama beliin oke? Tetep semangat abang!" Wendy.
"Gitu dong baru anak papa, bulan depan ada lomba taekwondo abang kepilih buat perwakilan gak?" Cahyo.
Juna menundukkan kepalanya sambil menggeleng lemas, takut membuat papanya kecewa karna kegagalannya dalam pemilihan wakil pertandingan taekwondo tingkat provinsi tahun ini.
"Enggak pah, Juna terlalu fokus ke sekolah jadi ga sempet ikut pemilihan wakil pertandingan" Juna.
"Gapapa bang, segitu dulu mama sama papa udah bangga banget" Wendy.
Dari seberang sana Wendy juga Cahyo tersenyum sumringah untuk Juna, menandakan bahwa mereka benar-benar bangga akan usaha dan pencapaian anak pertamanya.
"Nah sekarang gantian kakak, juara berapa kak?" Cahyo.
Dara yang merasa terpanggil segera mengangkat wajahnya lalu sama sepertu Juna, ia juga menarik nafas terlebih dahulu agar tidak terlalu gugup.
"Kakak dapet juara dua umum Ips dan juara satu dikelas" Dara.
"Dari yang mama liat di rapot kamu, nilai yang paling kecil tuh biologi sama geografi, kenapa kok bisa kecil kak? Itu cuma dapet 87 loh dua-duanya" Wendy.
"Dua pelajaran itu Dara agak susah fahaminnya mah, lagian biologi tuh bukan mata pelajaran Ips, itu cuma lintas minat doang jadi kakak agak ga suka" Dara.
Jantung Dara berdegup kencang, kedua tangannya mulai tremor dan nafasnya mulai tidak teratur.
"Yaudah deh gapapa lumayan kak bisa masuk 3 besar umum Ips, mamah bangga kakak berarti udah belajar keras buat ini" Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's Cool Squad
Teen Fictionkisah keseharian enam sahabat yang bersama-sama melewati masa-masa sulit. Saling menguatkan satu sama lain, saling memberi semangat dan harapan bahwa suatu saat nanti mereka pasti akan merasakan kembali kasih sayang seorang mama dan papa. "Jadi kita...