Hari ini GC squad lagi ngumpul di kantin lagi setelah pulang sekolah, ga adaa acara apa apa sih, cuma pengen makan bareng aja, soalnya udah sekitar 4 hari mereka jarang kumpul bareng karna sedang lelah dengan kehidupan sampai tak ada gairah untuk tertawa lepas seperti biasa.
Keadaan mereka pastinya lagi ga baik baik aja, Jihan dengan lilitan perban di punggung tangannya karna luka yang cukup parah akibat terus menerus meninju tembok untuk dijadikan pelampiasaan atas rasa kesepiannya.
Dara juga dengan kedua pergelangan tangan yang dililit perban karna luka sayatan beberapa hari lalu yang belum sembuh namun sudah ada luka baru lagi dan semakin memperparah keadaannya.
Nara dengan kantung mata yang besar dan menghitam, Rachel dengan wajahnya yang pucat karna beberapa hari ga nafsu makan dan minum.
Dina dengan luka di dahinya yang baru saja di obati oleh Agam tadi pagi, dan Karin dengan tatapan mata yang kosong tanpa ada sinar didalamnya juga beberapa lebam kebiruan di beberapa bagian tubuhnya.
Mereka semua dalam keadaan yang sangat buruk, mereka lelah mental maupun fisik.
"Guys ini kita mau pesen apa?" Dina.
Mereka hanya saling pandang lalu tak lama terdengar hembusan nafas berat.
"Kaya biasa aja, noh si mbak nya nyamperin kesini" Nara.
"Kalian pesen apa?" mbak kantin.
"Yang kaya biasa ya mbak, buat Dara siomay aja pake teh anget manis" Rachel.
"Oke tunggu bentar ya, senyum atuh biar cantik" mbak kantin.
"Ini udah senyum mbak hiiii"
Mereka ber-enam tersenyum menampakkan gigi mereka, membuat mbak kantin terkekeh pelan lalu kembali ke gerobak jualannya.
"Eh tunggu mbak! Ruto pesen mie ayam sama es jeruk" Haruto.
"Okesip tunggu ya" Mbak kantin.
Haruto duduk di samping Dara, lalu melipat kedua tangannya diatas meja dan menyembunyikan kepalanya disana.
"Guys, jangan gini terus ya? kita harus bangkit! jangan murung terus ayok semangat lagi guys!" Rachel.
"Gue udah ga ada penyemangat hidup" Jihan.
"Gue capek dituntut terus" Dara.
"Sebenernya kita semua disini juga capek sama keadaan yang kaya gini, tapi kita harus tetap kuat guys! ga boleh nyerah, istirahat dan nangis itu boleh, tapi jangan terlalu terpuruk" Karin.
"Kita butuh waktu Rin, mana minggu depan PAS lagi ya Allah gue capek" Jihan.
Haruto mengangkat kepalanya, lalu menoleh ke Dara, Dara yang peka hanya mengangguk dengan lesu, lalu Haruto memeluk Dara dari samping dan menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Dara.
"Ruto lu lemes banget kenapa?" Rachel.
"Tolong bantu jawab Dar" Haruto.
"Ortu nya Ruto mau cerai, dan Ruto ga mau itu terjadi, Ruto ga mau ikut salah satu diantara mereka, jadi dia kabur dari rumah"
"Lah anjir napa baru cerita sekarang sih?!" Nara.
"Ya dari kemaren kan kalian lagi ga baik keadaannya, jadi di pendem dulu sama dia" Dara.
"Trus lu skarang tinggal di mana To?" Dina.
"Di apartemen abang sepupu gue" Ruto.
"Ya baiknya mah lo tenangin diri dulu disana, lagian gegara apaan mama papa lu mau cerai?" Dina.
Mendengar pertanyaan Dina yang sangat sensitif Haruto otomatis mengeratkan pelukannya pada Dara.
Dara menghela nafas panjang, ia sebenernya sedikit ga nyaman dipeluk kaya gini, tapi demi bestai nya dia ikhlas deh.
"Sebenernya sejak Ruto masih SMP juga ortu nya udah ga akur, kayaknya gegara waktu itu papa nya Ruto liat istrinya selingkuh sama sahabatnya jadi mereka ribut terus sampe sekarang udah ga tahan lagi jadi pisah aja mereka" Dara.
"Lu jelasinnya belibet banget anjrit" Jihan.
"Kenapa masalah dateng terus sih, asli gue cape banget pengen menghilang aja dari bumi" Haruto.
"Sabar To, ada kita disini, lo bestie kita jadi lo jangan ngerasa sendiri, kita lewatin semuanya bareng-bareng" Dina.
Tak lama makanan pesanan mereka datang, tanpa basa basi mereka langsung memakan makanan itu dengan lahap tanpa banyak bacot karena jujur keadaan mental yang lemah membuat mereka jadi cepat lapar.
5 menit kemudian makanan dan minuman mereka udah abis, sekarang mereka cuma diem dieman doang, sibuk dengan ponsel masing-masing.
"Guys! Kita udah lama banget ga sih ga kumpul di markas?" Karin.
"Eh iya anjrit ko bisa lupa" Dina.
"Ya dari pada nongkrong disini mah mending di markas anjir, adem ayem bisa rebahan lagi" Rachel.
"Goblok banget asli bisa-bisanya lupa" Dara.
Akhirnya mereka pindah ke markas yang agak berdebu karna udah ga ditempatin sekitar sebulan, tapi sebelum pada nongkrong disana mereka bersih-bersih dulu, Dina sama Jihan ditugasin buat beli cemilan buat mereka nongkrong nanti.
"Mumpung lagi full member ni, enaknya ngapain ya?" Nara.
"Nonton film horor enak nih keknya" Dara.
"Ngikut aja gue mah, ntar kalo setannya keluar tinggal ndusel di keteknya Karin" Rachel.
"Dih apaan ndusel ndusel, ketek gua bau" Karin.
"Udah guys jangan berisik, kasian si bayi gede lagi tidur noh" Nara.
"Kasian anjir si Ruto, dari pagi badannya anget" Dara.
"Yaudah biarin dia tidur aja, kasian ni bocah pasti capek mental ngadepin ortunya" Rachel.
5 menit kemudian Jihan sama Dina udah balik, mereka langsung nonton film horor di laptop milik Karin.
To be continued.
Kalo ada typo harap maklum ya, jari saya sering tremor kalo lagi ngetik.
Jangan lupa vote and komen ya guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's Cool Squad
Teen Fictionkisah keseharian enam sahabat yang bersama-sama melewati masa-masa sulit. Saling menguatkan satu sama lain, saling memberi semangat dan harapan bahwa suatu saat nanti mereka pasti akan merasakan kembali kasih sayang seorang mama dan papa. "Jadi kita...
