Chapter ini khusus buat mendedikasikan rasa depresi yang lagi saya rasain pas nulis ini...mungkin akan ada beberapa bagian yang sesuai dengan apa yang lagi saya rasakan sekarang.
Enjoy ya^_^
.
.
.Dibalik semua tingkah absurd anak GC squad, terdapat rasa sakit yang sedang mereka sembunyikan dari semua orang.
Bahkan mereka akan berusaha melupakan sebentar rasa itu hanya untuk tetap terlihat baik baik saja ketika sedang kumpul bersama, namun diantara member GC squad yang lain, ada Dara yang memiliki kepekaan ekstra terhadap apa yang sedang dirasakan anak yang lain.
Saat ini anak GC squad lagi berkumpul di rumah Jihan, padahal ini adalah malam senin, namun mereka memang sengaja karna ingin menemani Jihan yang semakin kesepian setelah pernikahan bangKai.
Setelah pulang dari Bandung, masing masing anak GC squad pada sibuk sama masalahnya sendiri, dan hari ini mereka kembali berkumpul karna kabar kurang bagus dari Jihan.
Jihan sedang marah besar kepada Kai yang mengingkari janjinya...
Kai berbohong kepada Jihan, Kai memutuskan untuk membeli rumah di samping rumahnya untuk tempat tinggalnya bersama sang istri, dan tentu saja Jihan sangat marah.
Dugh!
Dugh!
Dugh!
"ARGHH KAI BANGSAT BAJINGAN LO ANJING!!!"
Jihan meninju tembok kamarnya dan berteriak sekeras mungkin untuk melampiaskan kemarahannya, dia benar benar sendirian sekarang...tidak ada lagi yang bisa menemaninya di rumah, dia kesepian...
"Dek, abang udah beli rumah yang disamping itu, maaf banget abang udah ingkar janji, tapi kamu bisa kok main tiap hari di rumah abang, mau nginep juga gapapa, udah dulu ya dek, abang masih sibuk beres beres nih"
Ucap Kai dari sambungan telfon tadi sore masih terngiang di telinganya, keputusan Kai benar benar meruntuhkan pertahanannya.
"Kenapa lo tega banget ninggalin gue sih Kai! gue sendirian sekarang...."
Dugh!
Dugh!
Karna terlalu keras meninju tembok, tangannya yang halus dan putih kini penuh luka dan sedikit berdarah.
Jihan benar benar kecewa dengan Kai, rasa depresinya tengah berada di puncaknya saat ini, bahkan tangannya sudah bergetar hebat karna menahan kemarahan yang memuncak.
Karna mendengar suara teriakan Jihan, Dara masuk ke kamar Jihan dan mengunci pintu kamarnya, membiarkan mereka hanya berdua disana, agar Jihan merasa lebih nyaman juga.
Dara menghampiri Jihan yang sedang duduk bersimpuh di lantai yang dingin dekat pintu balkon kamarnya.
Tanpa basa basi Dara langsung memeluk Jihan dengan erat, dan mengusap punggungnya untuk menyalurkan kekuatan dan kehangatan pada Jihan.
"Lo ga sendirian Han, lo masih punya gue yang bakal selalu ada buat lo" Dara.
Jihan hanya diam dan menikmati pelukan sang sahabat, pelukan Dara selalu terasa sama, hangat dan nyaman, membuat Jihan merasa sedikit lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Girl's Cool Squad
Teen Fictionkisah keseharian enam sahabat yang bersama-sama melewati masa-masa sulit. Saling menguatkan satu sama lain, saling memberi semangat dan harapan bahwa suatu saat nanti mereka pasti akan merasakan kembali kasih sayang seorang mama dan papa. "Jadi kita...