bab empat - awal dari firasat

54 11 1
                                    


5W+1H >> 5 wrong + 1 how = XI-3 !

———————

BUS SENDARLINGGA 3

                      MISTHREERIOUS !

satu jam perjalanan.

"Kita menuju, Villa Sendarlingga yang terletak di ujung pegunungan. Umumnya sekolah SMA LINGGA BUMI ini memiliki beberapa fasilitas yang bisa kita gunakan, pada saat kegiatan atau acara tertentu seper—" interupsi dari Bu Nana terpotong saat suara teriakan milik Gea dibelakang sana menggelegar begitu keras. Sangat amat keras, membuat beberapa anak laki-laki yang sedang mendengarkan musik, jadi ikut tertoleh kebelakang.

"Gea— kamu gapapa, nak?" Tanya Bu Nana panik, setengah berlari ke arah belakang menghampiri siempunya, yang masih termenung diam ditempatnya.

"Hey? Nak!" Sentak Bu Nana, membuat gadis itu yang semula belum sadar sepenuhnya kini pikirannya menjadi mengambang.

"B-bu.. ?" Gea mendongak, menatap Bu Nana sedemikian rupa dengan pandangan kosongnya. Dari tempatnya, Rinjani yang memang masih sadar sepenuhnya dan melihat kejadian dari awal, kini mengamati dari tempatnya.

"Gapapa. Ada ibu disini," ucap Bu Nana menenangkan. Memeluk gadis perwaliannya sedemikian erat membuat Gea yang berada di pelukannya mengangguk kaku.

"Bu, saya mau pulang!" Pinta Gea tiba-tiba. Bu Nana menunduk, menatap ke arah wajah gadis itu yang masih pucat pasi.

"Kenapa, Ge, kenapa mau pulang? Kita udah setengah perjalanan loh?" Ungkap bu Nana meminta penjelasan.

"Bu, dari awal saya ga mau pergi! T-tapi— IBU! IBU SELALU NEROR SAYA SUPAYA TETEP PERGI! MAKSUD IBU APA?!" Secara mendadak, perlakuan Gea berubah total. Kini gadis itu memandang ke arah Bu Nana dengan sengit. Bahkan seperti ingin keluar kedua bola matanya, dia kembali menunjuk dengan kasar.

"I-ibu?" Tanya bu Nana kaget. Tiba-tiba sekali. Tidak, bahkan anak laki-laki yang tadi tidak terlalu mengindahkan kejadian ganjil Gea kini ikut menimbrung, bahkan beberapa ada yang bergerak spontan melindungi Bu Nana.

Gea tersenyum miring, "Kenapa? Kaget? GAUSAH PURA-PURA, INI UDAH RENCANA IBU DARI AWAL! DASAR BRENGSEK!" umpat Gea tepat setelahnya maju ingin menyerang Bu Nana, sebelum tamparan itu melesak pas ke arah pipi kanan Gea.

Rinjani— selaku pelaku dibalik tamparan keras yang ditujukan untuk Gea. Baik Bu Nana maupun teman kelasannya, melotot terkejut ke arah Rinjani yang berani sekali melayangkan tamparan pertamanya diumum.

"Jaga sikap, Gea!" Tegur Rinjani keras.

"Rin, mundur, Rin, gue yakin itu bukan Gea." Alan berteriak disela menontonnya.

Dan benar saja, setelah itu tangan kiri Rinjani di tarik asal oleh Raka, mundur beberapa langkah dari tempat Gea.

"Lo gila?!" Desis Raka. Rinjani menatap sepasang mata Raka, lekat, tak berpindah.

"Lo gabisa liat, tatapannya? itu udah beda, dia bukan Gea yang kita kenal." Seru Raka. "Dia kesurupan, Rin." Instruksi Raka berhasil membuat separuh jiwa Rinjani melayang.

DANGER - A New Game : Can You See? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang