•••
Setelah berdiskusi pagi tadi, akhirnya Sasuke, Vivian, Hinata dan Sai sepakat ke pasar Yurateiku untuk membeli bahan makanan.
Yurateiku Market ada di 1-2 Shineicho, yang dekat dengan distrik Misachiko. Dari Sukuji membutuhkan waktu sekitar 40 menit berkendara. Tidak seperti Sukuji, daerah ini lebih mirip seperti pusat kota di pulau Ishigaki.
Ada banyak restoran dan bar yang tersebar di sekitarnya. Bahkan di sini cukup mudah untuk menjumpai Family Mart.
Vivian yang memang baru pertama kali berkunjung ke sini terlihat begitu antusias. Dia bahkan selalu meminta pada Sasuke untuk mampir ke beberapa stan dan tanpa sadar melupakan tujuan utama mereka ke sini.
Jika itu hanya mereka berdua, tentu Sasuke akan dengan senang hati menuruti permintaan kekasihnya tapi saat ini ia punya tujuan penting untuk segera diselesaikan secepatnya.
Karena permintaannya tidak terpenuhi, Vivian terpaksa mengikuti kekasih beserta teman-temannya berbelanja bahan pokok.
Di sisi lain, Hinata sendiri baru selesai memilih beberapa daging dari boks beku. Dia butuh waktu hampir sepuluh menit untuk melakukannya karena ingin memastikan kualitas mana yang terbaik. Untung saja, tidak ada yang rewel saat menunggunya.
"Sudah pilih?" tanya Sai.
"Ya." Hinata mengangguk. "Tolong bawakan ini," pintanya.
"Oke." Sai mengekori Hinata menuju ke barisan rak berikutnya.
Sementara Sasuke berada di belakang mereka. Sejak tadi, ia mengawasi bagaimana cara Sai bersikap pada Hinata. Dan dia tidak ingat kalau mereka pernah seakrab ini sebelumnya.
Apalagi Hinata bahkan tidak repot memintanya membawakan barang belanjaan dan lebih memilih Sai untuk membantunya. Membuat keberadaan dirinya jadi sama sekali tidak berguna.
Apa yang ia lihat semalam benar-benar memengaruhinya.
"Babe, kenapa kau melamun?"
Pertanyaan Vivian membuat Sasuke tersadar. "Oh, memangnya aku melamun?"
"Ya. Apa ada yang kau pikirkan?"
"Tidak ada."
"Kalau begitu, ayo. Bisa-bisa mereka meninggalkan kita." Vivian menarik tangan Sasuke untuk segera menyusul Hinata dan Sai.
Sasuke sendiri tidak begitu fokus karena pikirannya terbagi. Dia hanya melangkah mengikuti arahan Vivian.
Setelah hampir satu jam berkeliling, akhirnya mereka keluar dari swalayan dan berjalan ke tempat mobil Sasuke diparkir.
Saat Hinata mengawasi Sai yang sedang memasukkan barang belanjaan ke dalam bagasi, tiba-tiba Sasuke menyambar kantung yang digenggamnya.
"Kau yakin ini semua sudah sesuai atau mau membeli sesuatu yang lain?" tanya Sasuke.
"Ya, seharusnya itu sudah sesuai. Aku yakin mereka tidak akan mengomentari apa saja yang kita beli. Kecuali jika itu sudah jadi masakan," kata Hinata.
Sasuke terkekeh. "Ya, kau benar."
Begitu semua barang sudah masuk, Sai menengok arlojinya. "Omong-omong, kalian lapar tidak?" tanyanya. Ini sudah hampir jam makan siang.
"Ya, sedikit. Mungkin tidak masalah kalau kita mampir sebentar," ujar Sasuke.
"Baiklah. Menurutmu kita harus pergi ke mana?" Sai melihat ke sekeliling. Tadi ia melihat ada beberapa restoran yang ada di dekat sini. Seharusnya itu mudah untuk menjatuhkan pilihan tapi dia tetap membutuhkan saran.
![](https://img.wattpad.com/cover/248499584-288-k580841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDS
أدب الهواة[POSTPONED] "I'm not your friend. I am your man!" Sasuke dan Hinata sudah berteman lama. Ketika kasih sayang dan perasaan rindu yang menumpuk, menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka. Sekelompok pemuda bermaksud untuk berlibur bersama di Pula...