3. His Figure

3 1 0
                                    

Chloe duduk termenung di balkon kamarnya sejak 1 jam yang lalu, dia masih memikirkan pertemuannya kembali dengan Prince. Setelah hampir 2 tahun lamanya ia tak pernah bertemu dengan Prince, ada setitik rasa rindu dihatinya yang terdalam.

Sekeras apapun dia mencoba menolak, tetapi dia tidak bisa terus membohongi dirinya sendiri. Hatinya masih menginginkan Prince-nya.

Terkadang dirinya membayangkan, andaikan semuanya masih baik-baik saja, mungkin dia masih bersama dengan Prince saat ini dan dia akan menjadi gadis yang sangat bahagia dan beruntung karena bisa menjadi pacar seorang Prince Alston, Prince Charming yang digilai banyak gadis. Dia pasti akan membangga-banggakan lelaki itu.

Tapi kembali lagi, itu hanyalah kata andai karena pada kenyataannya, hubungan mereka sekarang telah berakhir.
Memikirkan hal itu hanya membuat Chloe kembali mengingat masa lalu.

"Huh.. ga ada gunanya gue mikirin dia lagi."

"Udah cukup 2 tahun gue buat sedih-sedihan, dan sekarang udah saatnya gue kembali dan ngebuktiin kalo gue baik-baik aja, gue bisa tanpa mereka."

"Inget Chloe, buanglah mantan pada tempatnya, teruslah lihat kedepan tanpa menoleh kebelakang."

************

"morning ma,pa.." ucap Chloe saat baru saja mendudukkan dirinya di meja makan.

"Morning sayang.." jawab kedua orang tuanya bersamaan.

Kemudian mereka memulai acara sarapannya dengan tenang.

"Oh iya sayang, malam ini kamu ikut sama mama papa ya" ucap mama Chloe.

"Ikut kemana mah?"

"Ada acara makan malam sama temennya mama dan papa, pokoknya kamu harus ikut, oke." Jawab Sonya.

"Tap-..

"Udah ikut aja ya." Ucap Papa Chloe

"Yaudah deh, aku ikut."

*********

Sementara disisi lain,,

"Morning mi,pi.." ucap Prince

"Morning my Prince" ucap kedua orangtuanya bersamaan.

Prince duduk sembari memakan sarapannya. David, Papi Prince meletakkan koran yang dibacanya dan meminum tehnya. Kemudian ia menatap hangat putra semata wayangnya itu.

"Gimana sekolahmu?"

Prince yang merasa diajak bicara pun menjawab sembari balas menatap ayahnya.

"Good"

"Kamu nggak buat masalah lagi kan?" Tanya Anne, Maminya.

"Mami tenang aja, buktinya mami nggak dipanggil guru BK kan?" Jawab Prince santai.

"Dasar.." ucap Anne kesal, putranya itu, entah kenapa selalu membuat masalah sehingga dia seringkali dipanggil oleh pihak sekolah. Tetapi, tidak dipungkiri bahwa prestasinya pun juga sangat membanggakan.

Setiap tahun, Prince selalu mengharumkan nama IHS karena selalu berhasil membawa pulang piala Olimpiade sains nasional. Selain itu, Prince sebagai kapten basket juga selalu membawa pulang trophy disetiap turnamen yang diikutinya.

"Nggak papa lah mi, namanya juga anak cowok, nakal dikit juga nggak papa lah." Ucap David santai.

"Ya itu, papi selalu belain Prince."

"Ya kan Prince anak papi, masak papi belain anak tetangga sih."

"Ya..ya..ya terserah papi aja males mami debat sama papi"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang