Chapter 5

31 5 0
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku-- akan ikut main dalam pertandingan," ujar (y/n) yakin menatap Matsukage.

"Tidak, aku menolak," balas Matsukage yang menatap (y/n) dengan tenang.

"Aku tidak bisa membiarkan tim kita kalah, apa kau akan memaksa Kou untuk bertanding dengan keadaannya yang seperti itu?" Tanya (y/n) yang masih keras kepala.

"Aku tidak akan setuju jika Kou tetap bermain meskipun itu keinginannya, aku menolak dengan keras. Bahkan kau tahu sendiri keadaannya," lanjutnya.

Ya, tadi pagi Koutaro dikepung oleh tim Daikayama karena mereka ingin balas dendam. Ritsu yang melihat itu berniat ingin membantu Koutaro, namun salah satu siswa Satsukawa yang mengaku pernah menghajar Ritsu pun datang dan menolong mereka.

"(Y/n), tubuh mu lebih lemah daripada diri ku. Aku masih bisa bertahan hingga 1 set, apa tubuh mu kuat?" Tanya Matsukage yang masih tenang.

(Y/n) terdiam, ia memang pernah bisa melawan satu temannya dan Matsukage saat masa SMP mereka yaitu Shimazu. Tetapi seiring berjalannya waktu, ia sudah tidak bisa lagi bermain tenis meja walaupun ia berpikir bahwa masih sanggup mengalahkan banyak lawan.

"Aku tahu aku lebih lemah dari mu, tapi setidaknya biarkan aku bermain setengah set saja," balas (y/n) masih bersikeras untuk bertanding.

"Setidaknya aku ingin mengukir kenangan untuk yang terakhir kalinya," gumamnya menundukkan kepala.

Beberapa jam kemudian

Kini tim Ebikou sudah berhadapan dengan tim Satsukawa. Kedua ketua dari masing-masing tim saling menatap dalam diam. Matsukage mengangkat data timnya yang langsung diambil alih oleh Koutaro.

"Aku masih bisa bertanding," ucap Koutaro yang keras kepala.

Sebuah bola pingpong mengarah ke arah (y/n). Dengan cepat, Ritsu menarik kakaknya ke belakang agar tidak melukainya.

Braakkk

Bola itu mengenai tembok dan membuatnya sedikit hancur. (Y/n) yang melihat itu pun langsung menolehkan pandangannya ke sumber arah bola datang.

"Pertandingan ini tidak akan mungkin dimenangkan oleh kalian," ujar ace Satsukawa yang bernama Saigo Yoshinosuke.

"Kita tunda saja pertandingan ini. Kapten dan managernya sedang sakit, ace nya terluka. Bertanding dengan tim yang lemah sangat membosankan," lanjutnya menatap ketuanya, Shimazu.

"Ku pikir itu tidak perlu, takhta kita dipertaruhkan di pertandingan ini," ucap wakil ketua Satsukawa, Ookubo Riichi.

"Kapten, apa keputusan mu?" Tanya salah satu anggota Satsukawa yang bernama Kaieda Sho.

FAKE MOTION x Reader | 卓球の王将 | (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang