Bab 3: Pertarungan pertama.

50 18 34
                                    

Sihir dua elemen itu pun mengenai para Minotour dan seketika itu juga suasana kembali hening dan sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sihir dua elemen itu pun mengenai para Minotour dan seketika itu juga suasana kembali hening dan sepi. Sekumpulan asap keluar dari tanganku, tidak, dari tangan Alter itu-karena saat ini tubuhku sedang diambil alih olehnya.

"Bagaimana?" tanyanya setelah beberapa saat, "itu sebuah serangan sihir yang belum pernah dimiliki siapa pun bukan?"

Cih, sombong dan belagu sekali Alter ini. Aku benci mengakuinya tapi kekuatan yang dia gunakan barusan benar-benar hal yang mustahil di dunia sihir. Sepanjang aku berpetualang, tak ada yang bisa menggabungkan dua elemen sihir itu.

"Sudah-sudah, kau tak perlu memujiku secara berlebihan. Bisa-bisa kuratakan semua penghuni Labirin ini."

Kesal! Aku benar-benar kesal sekarang!

"Yosh, silahkan mengambil alih lagi."

Setelah Alter mengatakan itu, tiba-tiba dimensi sekitarku berubah dan sepertinya semua telah kembali seperti semula. Aku dengan tubuh Demonku.

Di kepalaku tumbuh sebuah tanduk hitam, badanku kurus, rambutku berwarna putih keabu-abuan dan tinggiku jauh menyusut. Mungkin semasa hidup dulu tinggiku sampai 180 tapi sekarang sepertinya hanya 160. Menyebalkan tapi apa boleh buat. Kalau mengeluh lagi, pasti Si Alter ini akan protes.

[Tentu saja!]

"Diamlah."

....

Tumben dia menuruti perkataanku. Tapi ya sudahlah, lebih baik aku menyusuri lantai ini, siapa tau ada hal penting.

Ah iya, aku penasaran dengan suatu hal. Tadi kan si Alter ini membunuh banyak Minotour, bukankah itu artinya aku mendapatkan point Exp? Tapi si Alter ini diam-diam saja.

"Oy Alter!" Aku berniat memanggilnya, tetapi tak ada tanggapan apa.

Pasti dia merajuk. Padahal makhluk astral, tetapi bisa-bisanya dia bersifat Seolah perempuan yang ngambek.

[Zzzz. Maumu apa sih, manusia? Kau sendiri kan yang menyuruhku untuk diam, lalu kenapa sekarang malah manggil-manggil gak jelas? Cih!]

Wow, wow, wow. Reaksi macam apa itu? Persis seperti perempuan asli. Baiklah, sekarang kutentukan dia sebagai bagian diriku yang bersifat seperti wanita. Haha.

[Enak saja! Aku tak terima! Jangan panggil aku seperti itu lagi! Atau kau akan....] teriak sekaligus ancamnya.

Ternyata seru juga mempermainkan Alter ini.

"Iya-iya. Ngomong-ngomong, dari tadi aku tak melihat monster ataupun iblis di lantai ini. Ada apa? Bukannya disetiap lantai itu ada di sekitar 100 iblis?" tanyaku penasaran.

Tiba-tiba nada bicara Alter ini berubah menjadi serius. [Itu hanyalah jebakan. Para petinggi Demon yakni, Demon Lord, sengaja menyebarkan informasi tersebut untuk menakut-nakuti para ras lain, yang mencoba untuk menaklukkan Labirin. Pemimpin mereka tidak memberi perintah apapun setelah dia menduduki lantai paling atas.]

Reinkarnasi For Betrayal [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang