PROLOG

440 160 73
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pada Jaman dahulu, lebih tepatnya 50 tahun sebelumnya....

Di sebuah Labirin besar yang dihuni oleh makhluk kegelapan dan para Monster. Sekelompok penyihir bersiap menyerang di depan Labirin tersebut. Angin dingin menerpa para penyihir dan membuat bulu kuduk mereka berdiri. Namun, itu tak meruntuhkan keberanian mereka dalam menghadapi musuhnya.

Labirin Octa-Core, sebuah tempat misterius yang didirikan oleh seoran True Demon Lord bernama Azzazzil. Menurut rumor yang tersebar, dia adalah makhluk kuno yang telah hidup jutaan tahun lamanya. Dia mendirikan Labirin tersebut hanya untuk menjadikannya sebagai tempat terakhir bagi para Undeath.

Namun, hal yang diluar kuasa Azzazzil terjadi. Banyak Demon yang berhasil keluar dari sana. Membuat kekacauan di wilayah makhluk hidup lainnya. Para Demon itu membunuh, merusak, menculik, bahkan menghancurkan sebuah Negara. Hingga suatu Party yang sangat terkenal diperintahkan seorang raja untuk menghancurkan Labirin tersebut dan membantai semua penghuninya.

Kelompok penyihir tadi adalah Party Och. Berisikan 10 orang yang terkuat di dunia persihiran. Teknik sihir mereka sudah setingkat dengan para Dewa.

Pemimpin kelompok itu menghancurkan pintu masuk Labirin tersebut dan seketika itu juga perang antar Ras terjadi. Pihak Demon mengalami kemunduran, tetapi itu hanyalah para Demon yang bahkan tak sampai berusia 1 tahun. Mereka layaknya semut yang diinjak. Langsung hilang setelah diserang satu kali.

Party tersebut masuk dan akhirnya mereka mencapai tempat Azzazzil—sang pemimpin Labirin—berada. Wujud makhluk kuno itu hanyalah seperti tengkorak hidup. Matanya biru menyalah, tak ada ekspresi apapun di wajahnya.

Mereka berbincang-bincang dan pihak Penyihir menentang apa yang Azzazzil katakan. Bagi mereka, kebebasan bagi umat manusia adalah hak yang mutlak. Tak bisa dirundingkan lagi. Seseorang di Party itu tiba-tiba menyerang dengan bola apinya, dan itu tak berpengaruh apapun ke Azzazzil.

Menyadari kalau Azzazzil bukan sosok yang bisa dilawan. Pemimpin kelompok itu meminta dengan berlutut ke arah Azzazzil. Dia benar-benar sosok yang memperdulikan banyak orang dan umat manusia ke depannya. Baginya, jika Azzazzil memintanya untuk mengorbankan diri, tanpa pikir panjang dia akan menyetujuinya.

"Baiklah," kata Azzazzil dengan suara beratnya. "Namun harus ada yang berkorban di kedua belah pihak."

"Tentu!" sambar sang pemimpin tadi. "Biarkan aku yang menjadi korban di pihak manusia."

Para anggota Party itu berteriak panik! Mereka tak ingin sang pemimpin yang menjadi tumbal perdamaian. Lagi-lagi salah seorang party itu menyerang Azzazzil namun usahanya nihil.

"Ikutlah denganku, umat manusia."

Setelah mengatakan itu, Azzazzil berbalik arah menuju sebuah ruangan yang berbeda. Saat anggota party ingin mendekat, ada sebuah dinding yang sangat kuat di antara mereka. Tanpa sepatah katapun pemimpin kelompok itu membututi Azzazzil. Sebelum masuk, dia tersenyum lebar arah Party-nya kemudian menghilang di balik pintu.

Setelah semua itu, perdamaian pun terwujud dan para ras Demon tersengel di Labirin tersebut. Tak akan ada lagi iblis yang bisa keluar dari sana, bahkan berpuluh-puluh tahun setelahnya.

***

[NEXT or SKIP?]

Reinkarnasi For Betrayal [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang