Happy Eid Mubarak 🎉
🌸 Happy Reading 🌸
Pagi-pagi sekali ia menyibukkan diri di ruang mencuci dan menyeterika. Ia berada di sana bukan untuk mencuci, melainkan menyeterika jaket adik kelasnya kemarin. Dan benar saja tebakannya, di jaketnya terdapat bercak darah meskipun sedikit. Jadilah ia mencuci jaket lelaki itu dengan detergen yang agak banyak. Syukur semalaman bisa kering dengan bantuan pengering dari mesin cuci dan juga bantuan dari hair dryer.
Hanya butuh sekitar beberapa menit saja ia sudah selesai. Dan memasukkannya ke dalam paper bag. Sekarang, yang ia perlukan adalah bersiap-siap pergi ke sekolah. Dan mengembalikan jaket Riki lebih dulu.
Gadis itu menenteng dua paper bag dengan warna yang sama di tangan kirinya. Menghampiri meja makan yang di duduki oleh keluarganya. Dia tak ada niat untuk sarapan, hanya mengambil segelas susu dan menenggaknya sampai habis. Dan langsung melenggang pergi begitu saja. "Kak! Sarapan dulu!" titah sang kepala keluarga.
"Nanti aja Yah, di sekolah!" jawabnya sembari mengenakan sepatu.
"Kak!-"
"Udah Yah, tadi Ibu udah kasih sandwich di tas dia." sela sang ibu yang sibuk memasak di dapur. Saat tahu bahwa putri pertamanya telah diberi bekal, sang ayah hanya mengangguk dan menghela nafas lega. Ya, ayah dan ibu memang tidak pernah membiarkan anak-anaknya melewatkan sarapan.
Nami berangkat ke sekolahnya dengan bus kota. Dia setiap pagi maupun pulang sekolah akan menaiki bus. Bedanya, saat pulang sering bersamaan dengan Jaehee. Karena saat berangkat Jaehee terkadang lebih lambat darinya. Ingat, Nami adalah gadis yang rajin dan disiplin.
Hanya perlu sekitar lima sepuluh menit perjalanan, gadis itu sudah menginjakkan kaki di sekolahnya. Masih tidak begitu ramai karena sekolah di mulai sekitar empat puluh lima menit lagi. Hm, lebih baik Nami langsung ke kelas Riki atau nanti saja saat istirahat?
Tapi jika Nami pikir-pikir akan lebih baik jika ia memberikan jaket Riki saat istirahat saja. Karena saat-saat seperti ini memang sepi, tetapi jika Nami ke kelas satu, ia akan di curigai oleh para adik kelas yang sudah datang.
Maka ia memilih untuk menaiki tangga menuju lantai atas saja. Lantai dimana kelasnya berada.
🌸🌸🌸
Lagi. Jam pelajaran kedua pun juga sama, tetap jam kosong. Mereka hanya diberi tugas yang cukup banyak oleh guru, dan di kumpulkan hari itu juga. Mayoritas siswa kelas tersebut tidak mengerjakannya. Kecuali satu, gadis berambut pendek sebawah bahu. Yang terkenal dengan rajin dan disiplinnya dia. Siapa lagi jika bukan Nami.
Berbeda dengan teman-teman perempuannya, yang sibuk bergunjing, membicarakan merk riasan yang baru, atau membicarakan artis boyband favorit mereka. Nami tidak tertarik dengan itu semua.
Mungkin kalian berpikir, apa yang disukai gadis ini? Ada beberapa hal yang ia sukai sih. Seperti menonton youtube, memasak kue, healing dengan hal yang aestethic, dan menonton film. Terutama film thriller, sci-fi, dan yang paling ia suka adalah horor. Memang gadis ini agak berbeda dengan para gadis pada umumnya. Jaehee saja sampai heran dengannya.
Ah iya, ngomong-ngomong Jaehee tengah berada di luar kelas bersama teman satu ekstrakurikuler dengannya. Yang bernama Jihan, gadis yang berperan sebagai Elinor Dashwood di drama yang akan mereka mainkan.
Mereka tengah membicarakan tentang drama yang mereka mainkan. Ya meskipun terkadang mereka juga akan saling mengeluh tentang betapa lelahnya mereka berlatih. Namun di tengah hangatnya perbincangan tersebut, keduanya tak sengaja melihat ke arah bawah. Di mana para siswa kelas satu yang tengah bermain sepak bola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartstrings [Nishimura Riki] ✓
Fanfiction[END] Kata orang, hati tidak bisa di tebak. Apakah itu benar? Mungkin itu tidak akan pernah benar bagi seorang Lee Nami. Gadis yang membatasi pergaulannya dengan para lelaki karena masa lalunya yang kelam. Dan karena itu juga dia harus menutup rapat...