Chapter 22 : 10 Months

209 34 47
                                    

Recommended song:

10 Months - Enhypen

Oke, skrg saatnya kita lompat ke beberapa bulan kemudian biar ceritanya ga bertele-tele


🌸 Happy Reading 🌸

8 bulan kemudian...

Pagi ini adalah keberangkatan Riki ketiga kalinya ke Jepang setelah libur musim dingin lalu. Ia pergi ke bandara tidak sendiri, melainkan ditemani Nami, kekasihnya.

Gadis itu sebenarnya cukup keberatan dengan keputusan Riki yang ingin kembali ke Jepang padahal belum lama ia berada di Korea untuk mengikuti ujian. Namun bagaimana pun juga, ia harus membiarkan lelakinya pergi. Toh, ini juga bukan tanah kelahirannya.

"Mukanya gausah cemberut gitu." timpal Riki yang menyadari raut wajah gadisnya yang agak masam. "Aku pulang ke Jepang bukan sekali ini doang kan?"

Nami menghela nafasnya pelan, "Iya ngerti. Tapi menurutku kamu tuh cuma bolak-balik aja gitu. Percuma di sini seminggu doang buat ujian? Kenapa ga sekalian liburan di sini?" ucapnya.

Lelaki itu terkekeh, mengerti sebenarnya jika Nami sedikit kesal karena setiap liburan tidak ada Riki di sampingnya. "Aku juga maunya gitu, Kak. Cuma, aku juga ada urusan di Jepang, lagian liburan kali ini ga begitu lama kan?"

"Emang kamu ada urusan apa sih di sana?"

"Ya... Urusan keluarga," jawab Riki seadanya. Seakan dia tidak mau Nami tahu. Karena ini adalah privasi baginya. Dan syukurlah Nami paham, dia tidak memaksa lelaki itu untuk mengatakannya. Bahkan gadis itu juga sempat meminta maaf padanya.

"Yaudah, kamu pergi sana. Bentar lagi mau berangkat kan?" suruh gadis itu setelah melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Perasaan dari chapter kemarin Kak Nami suka banget deh, ngusir aku." sindir lelaki itu. Namun Nami malah merotasikan bola matanya dengan jengah, padahal dia ingin lebih lama lelaki itu ada di sini.

"Bukannya ngusir, aku cuma gamau kamu telat."

"Masa? Tapi Kak Nami mau aku pergi apa ngga nih?" tanya lelaki itu.

"Iyaa," jawab gadis itu jengah.

"Beneran?"

"Iyaa Riki, udah buruan sana! Nanti ketinggalan loh."

Lelaki itu terkekeh pelan, "Yaudah sini peluk dulu." Ia merentangkan tangannya dan Nami langsung memeluk tubuh jangkung tersebut begitu erat. Kepalanya ia sandarkan di dada bidang Riki, dia menghirup wangi maskulin lelaki itu dalam-dalam. Aroma yang tidak pernah ia lupakan.

Riki mengusap kepala gadisnya pelan, ia juga merengkuh tubuh mungil gadis itu erat seperti tidak ingin pergi darinya. Dan pelukan mereka pun terlepas saat mendengar interupsi bahwa pesawat yang dinaiki Riki akan segera berangkat.

"Aku berangkat dulu ya, Kak." pamit lelaki itu. "Jaga diri di sini baik-baik."

Nami menganggukkan kepalanya. "Kalo udah sampe, langsung kabarin aku."

Heartstrings [Nishimura Riki] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang