Aneh

87.8K 2.1K 6
                                    

Happy Reading◉‿◉

••••••

Sinar matahari bersinar terang. Ara sudah bangun, lebih tepatnya tidak tidur sama sekali sejak malam. Ini semua gara-gara bos ganteng tapi kelewat mesumnya. Gimana ngga disebut mesum, ini dia minta disusui oleh karyawannya sendiri loh. Gilaa. Ya, Ara akui bosnya memang gila.

Kemarin malam setelah mendengar permintaan bosnya untuk menyusui yang kedua kalinya, dia langsung pulang begitu saja. Tanpa pamit sekalipun.

Ara bangkit dari tempat tidur dan segera membuat sarapan, untuk mandi biar nanti siang sekalian saja, dirinya hari ini kan masih masuk shift 2 juga.

Sepi.

Itu yang menggambarkan kehidupan keseharian Ara. Ayah dan ibunya meninggal ketika dia kelas 2 SMA. Ara ditinggal sebatang kara, yang dimana harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

Dia tidak mempunyai kerabat, ahh bukan, dia tidak tahu punya kerabat atau tidak. Orang tuanya tidak pernah bercerita tentang masa lalu, entah itu kakek/neneknya ataupun keluarga lainnya.

Ah sudahlah, Ara sudah terbiasa hidup sendirian. Dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk membahagiakan dirinya sendiri.

Setelah dirinya siap, Ara berangkat ke kantor dengan ogah-ogahan.

Semoga dia tidak bertemu dengan bosnya itu. Harapan terbesar Ara ketika mulai melangkahkan kaki ke dalam kantor.

Ara membuka pintu pantry, disana dia melihat Niken, Iza, dan Ani yang sedang berkumpul.

"Ada apa nih, ghibah mulu. Siapa kali ini?"tanya Ara dengan agak malas.

"Itu loh raa, Pak Nando katanya sakit. Aduhhh kasihan bener bapak ganteng. Kira-kira sakit apa ya Ra?" Histeris Niken.

"He'em. Kan kita jadi ga bisa dapet vitamin ra." Sahut Ani. Sedangkan Iza hanya mengangguk-angguk kepala.

"Alah kalian ini, kalau mau vitamin tuh si Tejo"

"Ah elu ah Ra, kaga seru."

"Kalau liat si Tejo mah sama aja kita cuci mata pake sabun ra, udah sepet dimata perih juga iya" sahut Iza.

"Ck ck.. dasar kalian ini, udah sana kerja. Hush hushhh" ku kibaskan tangan untuk mengusir mereka.

•••

Sudah seminggu lebih Ara tidak bertemu dengan bosnya itu. Ara menjadi agak khawatir, apa separah itu? Sampai masuk rumah sakit seminggu lebih.

Ah sudahlah, itu bukan tanggungjawabnya.

"Raaa.."

Ku tengokkan kepalaku, ternyata ada Ani disana.

"Darimane lu?" Tanyaku, karena ku lihat dia membawa banyak kardus makanan. Mungkin delivery karyawan.

"Ini ditraktir pak bos, gila memang pas bos ganteng tuh. Udah ganteng, baik lagi. Ck ck ck." Ucap Ani sambil geleng-geleng kepala.

Seketika aku terkesiap, pak bos udah kerja lagi kah?

"Loh Pak Nando udah kerja lagi?" Tanyaku dan hanya dijawab anggukan kepala.

"Sejak kapan??"tanyaku sedikit heboh.

"Kenape sih Ra, gitu amat muke lu. Tau dari kapannya, yang penting dapat traktirannya" ucap Ani sumringah sambil menata makanan di troli makanan.

"Nih antar ke pak bos sana, sama Mas Davin-sekretaris Pak Nando sekalian sana"  suruhnya sambil mendorong 2 kotak makanan.

Bucin Pak?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang