Bayi

73.3K 1.6K 73
                                    

Happy Reading ʘ‿ʘ




*****


Tak lama kemudian ada seseorang yang menenggelamkan wajahnya ke lutut kakinya.

Kalau kalian berpikir bahwa itu Pak Nando, berarti jawaban kalian benar!!!

Hiksss hikkss

Eitss, tapi kok nangis guys??

Ara perlahan-lahan menyentuh rambut Pak Nando.

"Hikksss maafinn Nando, Araa hikkss hikss. Jangan diemin Nando hikkss"

Ara tidak menjawab, tetapi ia masih mengelus rambut bosnya.

"Araa huuuaaaaa" Pak Nando yang tidak mendapatkan jawaban dari Ara pun bertambah histeris.

Membuat Ara bertambah gemas. Dia serasa memiliki bayi. Tapi yang ini adalah versi bayi besarnya.

"Cup cup cuppp.. Iya Ara udah maafin Pak Nando kok."ucap Ara sambil mengelus rambut Pak Nando.

Pak Nando yang mendengar itu langsung mengangkat wajahnya. Mereka saling tatap, tapi dua detik kemudian Pak Nando mulai histeris lagi.

"Huuuaaaaaa panggil Nando, Ara.. Panggil Nandooo" rengek Pak Nando sambil menendang-nendang meja sampai bergerak.

"Iyaaaa, ih kan udah di panggil Pak Nando" Duh gimana sih? Ara menggaruk belakang kepala, dia tidak paham gimana maksud bosnya.

Pak Nando semakin brutal menendang meja, sampai meja bergeser agak jauh. Sakit gak tuh? Mana mejanya kayu lagi? Ara meringis melihat itu.

"Duhh pakk, jangan ditendang. Pasti mahal itu mejanya"

Pak Nando mendengar itu semakin histeris dari sebelumnya. Dia tengkurap dilantai sambil menangis.

'Huuaaaaaaa hikss sluuurrpt hiks hikss'

Kali ini Ara kasihan, ini kenapa sih. Tadi kan mau minta maaf kok jadi merajuk gini?

Dibaliknya badan Pak Nando, Ara meletakkan kepala Pak Nando di pahanya.

"Udah udaahh jangan nangis lagi yaa.. Kenapa jelasin dulu, kan Ara ngga paham kalau nangis kaya gini" ucap Ara dengan lembut, sangat lembut. Ia tidak ingin mendengar suara tangisan lagi, sudah pening ini kepalanya.

"Hikks hikks kan tadi Nando udah bilang hikks panggil Nando hikks jangan pake 'pak" jelas Pak Nando yang masih sesekali sesenggukan.

"Jadi di panggil Nando aja nih?" Tanya Ara, Pak Nando mengangguk sambil memajukan bibirnya dan memainkan kancing atas kemeja yang Ara pakai,dia masih sesekali sesenggukan. Ara gemassshh.

"Tapi kan ngga sopan Pak, bapak ini atasan saya loh"

Ara melihat mata Pak Nando mulai berkaca-kaca. Aduh Ara jangan dibuat nangis lagi!!

Cup

Cup

"Iya iya Ara panggil Nando aja oke" ucap Ara sambil mengecup kedua mata bosnya.

"Bangun yuk.. Di sofa aja, jangan dilantai gini.. Masih anget juga ini" tangan Ara merasakan hangat ketika meletakkan di dahi Pak Nando.

"Sinii.." Ara merentangkan tangannya ketika dia sudah duduk.

Pak Nando pun ikut duduk, tetapi ia malah duduk dipangkuan Ara sambil mengangkang, yang berarti mengapit tubuh Ara. Wajahnya di senderkan di dada Ara. Masih sama seperti tadi, Pak Nando masih memainkan kancing atas Ara.

Bucin Pak?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang