Kantor

51.1K 1.5K 62
                                    

Happy Reading◖⚆ᴥ⚆◗

******

Pagi harinya Ara sudah mempersiapkan pakaian untuk bosnya ke kantor, ia juga membuatkan sarapan untuk bosnya dan dibantu oleh Bi Marni. Tentu saja sarapan bosnya adalah bubur dan juga segelas susu. Ara sendiri membuat nasi goreng untuk menu sarapannya dan juga Bi Marni serta Kang Maman.

Dia melihat bosnya turun dengan pakaian yang ia siapkan tadi. Ahhh rasanya seperti seorang istri yang berkewajiban untuk melayani suami.

"Pagi pak.." sapa Ara dengan riang.

Pak Nando mengerutkan keningnya, kemudian ia tersadar bahwa disini bukan hanya dirinya dan Ara. Kemarin mereka membuat kesepakatan konyol dimana Ara akan memanggil dirinya dengan tanpa sebutan 'pak' jika mereka hanya berdua, sedangkan jika ada orang lain Ada akan memanggil seperti biasa.

'bubur lagii' ucap Pak Nando dalam hati.

"Selamat makan" ucap Ara.

Pak Nando melihat ke Ara, dia melihat Ara sedang memakan nasi goreng.

Huftt

Dia juga ingin makan nasi.

"Raa.. Boleh saya makan nasi goreng seperti mu? Tanya Pak Nando sedikit hati-hati.

Ara yang mendengar perkataan itu langsung menatap bosnya dengan tajam.

Pak Nando yang mendapat tatapan seperti itu langsung menyantap buburnya cepat-cepat sampai ia kesedak.

Uhukk uhuuk

"Tuhkan makan bubur aja kaya gini, sok-sokan mau makan nasi. Nih minum dulu" Ara menyerahkan air putih ke Pak Nando.

"Makan pelan-pelan okee" suruh Ara. Pak Nando hanya mengangguk dan melanjutkan sarapannya.

Setelah sarapan mereka pergi bersama untuk pergi ke kantor. Awalnya Ara menolak, tetapi karena paksaan dari Pak Nando akhirnya dia mengalah.

Kali ini Ara pergi ke kantor menggunakan kemeja panjang berwarna navy dengan bawahan rok span sepanjang lutut berwarna cream. Dan juga ia memakai hils yang tingginya hanya 5 cm, ia tidak ingin memakai yang terlalu tinggi. Dia tidak terbiasa dengan benda itu.

Tadi sehabis Ara mandi, ia menemukan di lemari kamarnya, ada beberapa setelan yang ia temukan dan juga beberapa hils. Ara akhirnya memutuskan untuk memakai setelan yang digunakan saat ini.

Sangat amat berbeda dengan pakaian yang biasa dikenakan. Ya tentu saja berbeda, dimana dia hari ini bertugas menjadi asisten pribadi bosnya, bukan seorang office girl lagi.

Sesampainya di kantor mereka menjadi pusat perhatian. Dimana ada seorang gadis yang berjalan dibelakang bosnya, mereka tidak mengenali Ara. Sungguh penampilan Ara kali ini sangat berbeda dari biasanya. Ara hanya bisa menundukkan kepalanya.

Pak Nando yang menyadari banyak pasang mata yang melihatnya ataupun ke.. Ara? Ah iya dia hampir lupa. Ia melihat kesamping, dimana banyak lelaki yang melihat Ara dengan tatapan memuja. Ahh ia sangat tidak menyukai hal ini.

Ehemm

Pak Nando berhenti dan sedikit menoleh ke belakang.

"Kamuu.. pindah ke samping saya" tegasnya.

Ara menurut dan mereka berjalan untuk masuk ke dalam lift.

Ketika pintu lift tertutup, Pak Nando langsung memojokkan Ara dan menguncinya. Dia menatap Ara dengan tatapan sedikit marah.

Ara yang ditatap seperti itu bingung, apa salahnya?

Pak Nando memajukan wajahnya ke Ara. Dia melihat Ara yang memakai riasan di wajah membuat Ara semakin cantik.

Bucin Pak?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang