Asisten

72.2K 1.8K 33
                                    


Happy Reading (◠‿◕)





******




'Hauss...  nenenn'

Apakah Ara harus menyusui bosnya sekarang?

______

Tokk tokk

Suara kaca pintu diketuk oleh seseorang, ah ternyata supir bosnya.

Ara segera mengancingkan baju atasnya kembali dan membukakan pintu.

"Ah udah sampe ya pak?" Basa-basi Ara. Basa-basi warga +62 kurang lebih seperti itu. Udah tau sampe, pake nanya?!

"Iya neng, itu si bos bangunin atuh neng. Dan jangan panggil saya pak, panggil Kang Maman aja neng"ucap Kang Maman.

"Ah iya kang, saya bangunin pak bos dulu, Kang Maman duluan masuk aja" suruh Ara.

"Nda papa memang neng?"

"Tenang Kang, ngga papa kok" Ara melihat Kang Maman sudah hilang dari balik pintu. Segera mungkin dia membangunkan bosnya.

Puk pukk

"Pak banguunn" Ara mencoba membangunkan bosnya dengan menepuk pipinya.

Eummhh

Pak Nando yang merasa terganggu pun bangun. Dia membuka mata. Hal yang pertama di lihat adalah wajah Ara.

Hidung mancung nan mungil, bibir tipis yang berwarna pink, wajah putih langsat. Pak Nando benar-benar menyukainya, apapun yang ada ditubuh Ara dia akan menyukainya. Dan mulai saat ini, dia mendeklarasikan dalam hatinya bahwa Ara hanyalah miliknya, miliknya seorang. Dia tidak akan pernah membiarkan orang lain menyentuh miliknya. Camkann ituu!!

"Pak?" Sapaan Ara membuyarkan lamunan Pak Nando.

"Ayo turun pak, udah sampai ini" Ajak Ara.

Pak Nando tersenyum dan mendekatkan bibirnya ke telinga Ara.

"Welcome to our house, baby" Suara rendah milik Pak Nando benar-benar menggetarkan Ara.

"Ayok" dilihatnya Pak Nando mengulurkan tangan kirinya.

"Ck ayookk, jangan sering-sering melamun didepanku baby. Saya tidak kuat melihatmu seperti itu, sangat menggemaskan." Kata Pak Nando dengan mengedipkan sebelah matanya. Genit kali boss😭

Ara yang melihat itu segera mengalihkan pandangannya. Ia yakin kalau saat ini pipinya sudah merah merona.

"Gemeshh banget sih, sini saya cium" ucap Pak Nando seraya mendekatkan wajah.

Ara menjauh dan memutarkan bola matanya. Sepertinya dia harus terbiasa dengan tingkah absurd bin mesum dari bosnya.

Sambil bergandengan tangan, eits ralat Ara yang digandeng si bos maksudnya. Mereka mulai masuk ke dalam rumah.

Ara melihat rumah yang luas dengan desain simple nan elegant dari ruang tamu, didominasi oleh warna crem dan kayu kayu. Yashh I like it. Bayangin sendiri aja yaa, author ga mau pake gambar-gambar.✌🏻😂

Tidak ada foto keluarga, tidak ada foto bosnya. Sepertinya Pak Nando adalah tipe orang yang simple dan tidak mengumbar privasinya.

Sepi sekali, rumah sebesar ini tidak mungkin hanya ditinggali sendiri.

"Sepi pak, bapak tinggal sendirian?" Tanya Ara yang penasaran.

"Ngga."

"Terus sama siapa pak, sepi gini."

Bucin Pak?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang