05. Naya Lemah

14 3 52
                                    

Ada yang tahu, bagaimana caranya menjadi batang pohon?

Jika ada, tolong beritahu Naya!

Gadis itu benar-benar ingin menjadi batang pohon sekarang, dia tidak mau menjadi manusia untuk saat ini. Punggungnya menegang begitu matanya menemukan seorang cowok bertubuh tinggi dengan jaket denim, berdiri di depan gerbang sekolah sambil menatap lurus kearahnya.

ITU DIRGA!

Cowok itu benar-benar menjemputnya! Padahal Naya berniat mau kabur sebelum dia datang, tapi ternyata tidak sempat kawan!

Naya hanya bisa menghela nafas pasrah saat Dirga menarik satu sudut bibirnya dan melambaikan tangan kearahnya, mau tidak mau Naya juga balas melambai sambil tersenyum paksa.

Detik berikutnya, Dirga mulai melangkah mendekati Naya. Dan— tunggu! Setelah di perhatikan dengan baik dan teliti, Naya menyadari sesuatu dari diri Dirga hari ini.

Kenapa... Dirga terlihat sangat menawan saat berjalan santai begitu?!

Ya Tuhan! Apa-apaan yang Naya pikirkan!? Tidak. Naya tidak boleh suka pada Dirga sekarang. Mereka belum kenal terlalu lama.

Mau ditaruh dimana muka Naya kalau dia benar-benar suka pada cowok yang baru saja dia kenal 5 hari yang lalu? Sangat tidak elit.

"Gue tepat waktu."

Naya yang terhanyut dalam pikirannya langsung tersadar begitu Dirga berbicara padanya, "Hah?"

"Lo ngelamun."

Naya mengernyit, "Enggak!" Bantahnya.

"Gue bilang apa tadi?"

"Lo ngelamun?"

"Sebelum itu."

Naya bungkam. Anjir banget ni orang, batinnya.

"Tuh kan,"

Lantas si gadis mendecak, "Lo ngapain sih kesini?" Naya malah sensi.

"Jemput lo. Kan gue udah bilang." Jawab Dirga, mendengus.

"Iya juga... Tapi maksud gue, kenapa lo harus jemput? Gue kan bisa pulang sendiri."

"Kalau begitu, kenapa lo gak tolak aja ajak gue di chat?"

Lagi-lagi Naya terdiam. Dalam keterdiamannya, dia berpikir bahwa Dirga pintar juga membuat lawan bicaranya mati kutu. Jika begini, Naya tidak bisa melakukan apapun selain ngikut saja. Kerena kalau dilawan, Naya hanya akan terlihat seperti orang bodoh.

Tiba-tiba Dirga tertawa kecil, "Gue tau, lo takut sama gue kan?"

Naya mendongak, menatap wajah Dirga beberapa detik sebelum kembali menunduk. "Ya abis lo nyeremin..." Ucapnya pelan.

"Gue nyeremin?"

"Ya lo bilang lo tau rumah gue, tapi gue aja gak pernah nunjukin rumah gue ke lo! Terus apaan tuh yang di chat tadi malem?! Lo bilang lampu kamar gue masih nyala! Lo ada di depan rumah gue emang?!"

Kak DirgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang