[2] DREAMS

46 10 2
                                    

Bermimpilah setinggi angkasa
Jika jatuh, tak apa
Setidaknya kita sudah berusaha

💤
💤
💤

Rey
Aku lupa kapan dan bagaimana pertama kali kita berjumpa
Karena Sang Waktu mempertemukan kita dalam satu ruang tanpa aba-aba

Yang kuingat hanya sederhana
Tawamu yang tiada duanya
Lirikan matamu yang timbulkan ribuan tanya

Senyum manismu yang buatku candu
Permainan basketmu yang manjakan mataku
Dan candaan recehmu yang selalu berhasil membuatku tertawa meski terkadang tidak begitu lucu

Kemarilah!
Wujudkan mimpi-mimpiku yang indah
Duduk bersamaku di teras sekolah
Ceritakan segala keluh kesah
Dengarkanlah aku hingga bibirku lelah

Lalu kita tulis puluhan lagu di secarik kertas
Bernyanyi hingga kita kehabisan nafas
Menari bersama angin yang berperan sebagai kipas
Sambil nikmati lembutnya permen kapas

Hujan pun turun pukul dua belas
Kita berteduh sebentar di dalam kelas
Kau beriku jaket tuk melawan suhu yang sudah seperti kulkas
Lalu ke kantin menyeduh segelas susu coklat panas

Kulari ke lapangan tanpa alas kaki
Menerobos shower raksasa dari Sang Pemberi
Kau di belakangku, ikuti derap ini
Sampai kau berhasil menangkapku, lalu menertawakan kekonyolan kita sendiri

Redanya hujan yang menenangkan
Membentuk pelangi yang menakjubkan
Bagai air dan minyak kita bergandengan
Berkat emulgator yang menyatukan

Semarang, 11 Desember 2021

•••
~SUNSET TO BE CONTINUED~
•••

SUNSETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang